Wali Nanggroe, Malik Mahmud dan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah (Foto M Iqbal-SeputarAceh.com)

Wali Nanggroe, Malik Mahmud dan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah (Foto M Iqbal-SeputarAceh.com)SEBAGAI tindak lanjut atas keberhasilan Indonesia meraih tiga penghargaan dunia sebagai World’s Best Halal Tourism Destination, World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Family Friendly Hotel pada World Halal Travel Awards (WHTA) pada tanggal 19-21 Oktober 2015 di Uni Emirat Arab (UEA), Kementerian Pariwisata RI menominasi tiga provinsi tahun ini yang terlibat dalam daerah percepatan destinasi wisata halal dunia, termasuk Aceh, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Terpilihnya ketiga daerah tersebut tentunya memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri untuk menarik wisatawan mancanegara, khususnya wisatawan Malaysia dan negara-negara Timur Tengah umumnya sebagai destinasi wisata halal dunia yang ramah muslim “Muslim Friendly Destination” akan menjadi momen penting untuk memperoleh penghargaan dunia berikutnya melalui pemungutan suara (vote) secara daring pada situs kompetisi global.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menyebutkan, terpilihnya Aceh pada tahun ini menjadi berkah tersendiri, apalagi Aceh telah lama dikenal sebagai Serambi Mekkah sehingga mampu memperkuat posisi Aceh untuk destinasi halal.

“Bumi Iskandar Muda ini sejak lama telah dikenal dengan keberadaan beberapa ulama besar seperti Syeh Abdurrauf, Syamsuddin Assumatrani, Nuruddin Arraniry dan Hamzah Fanshuri yang pernah memberi andil dalam kejayaan sejarah Aceh, kekayaan seni dan budaya Aceh yang bernafaskan Islam serta peninggalan Tsunami, hal tersebut tidak hanya memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal, melainkan Aceh sudah sepatutnya dinominasikan sebagai World’s Best Halal Cultural Destination,” sebut Zaini.

Promosi dan publikasi harus terus dilakukan untuk mengenalkan Aceh sebagai destinasi halal dunia, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayan dan Pariwisata Aceh telah sepakat untuk terus mendorong isu ini agar menjadi perhatiaan semua pihak untuk ikut serta mendukung.

Sosialisasi Branding dan Wisata Halal Wonderful Ramadhan in Aceh_1Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, selain kegiatan publikasi pariwisata Aceh yang dilakukan secara masif melalui pelibatan media cetak dan elektronik, berbagai event budaya nantinya akan menjadi media secara langsung untuk mengenalkan potensi wisata halal.

“Ada banyak kegiatan pariwisata yang kita gelar secara berkala, kita harap even atraksi budaya dan pariwisata bisa terus dipromosikan secara tematik dan profesional melalui pendekatan dan prinsip-prinsip yang Islami dengan tetap mengutamakan keamanan, kenyamanan dan kebutuhan wisatawan,” sebutnya.

Promosi pariwisata Aceh, menurut Reza hingga saat ini juga telah mengemas sebuah branding baru yang tentunya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan stakeholder lainnya sepakat untuk mempromosikan pariwisata Aceh melalui “The Light of Aceh” atau “Cahaya Aceh”.

“Branding baru The Light of Aceh ini merefleksikan semangat bagi seluruh masyarakat yang disatukan melalui Syariat Islam yang Rahmatan lil ‘alamiin sebagai cahaya benderang yang mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemajuan dan kemakmuran serta memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua.

Selain itu, Reza juga menambahkan, terpilihnya Aceh sebagai daerah percepatan wisata halal juga telah menargetkan untuk bisa masuk dalam kategori“World’s Best Halal Cultural Destination” tingkat dunia.

“Kita telah menargetkan Aceh nantinya bisa mendapatkan “World’s Best Halal Cultural Destination”, maka dari itu diperlukan partisipasi serta dukungan masyarakat dan stakeholder terkait, khususnya para komunitas yang terlibat secara aktif di media daring, seperti narablog (blogger), pegiat media sosial dan hobi, serta travellers untuk terus mengangkat potensi Aceh ke publik, dimana nantinya pemilihan destinasi halal ini juga akan ada pemungutan suara (vote) secara online,” tambah Reza.[]