Museum Tsunami Hadirkan Pameran Temporer untuk Pengunjung Selama Liburan

GEMPA dahsyat 26 Desember 2004 pukul 07.58’553″ WIB menggoncang Aceh. Pusat gempa sekitar 157 km Barat Meulaboh, kedalaman 30 km dengan Magnitudo 9,3 SR (USGS).

Akibat gempa dahsyat tersebut gelombang pembunuh dan mematikan ini, kemudian dikenal dengan sebutan Tsunami (ie beuna) menerjang daratan Serambi Mekkah.

Untuk merefleksikan hari memilukan akibat bencana tersebut, Museum Tsunami Aceh hadirkan pameran temporer dengan tema “Hidup Harmoni bersama Bencana (Living Harmoni with Disaster)”.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal yang diwakili oleh Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ menyebutkan tujuan dari didesain pameran ini adalah dalam rangka menyambut libur dan cuti bersama Idulfitri 1444H.

“Terimakasih kepada kerabat sekalian yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam mendesain pameran temporer kali ini,” ujarnya dalam pembukaan pameran temporer, Senin, 24 April 2023 pagi.

Masyarakat umum, terang Syahputra, kerapkali menjadikan Museum Tsunami Aceh sebagai salah satu destinasi wisata favorit selama liburan di Banda Aceh.

“Harapan saya semua yang terlibat terutama para edukator museum dapat menjelaskan tujuan dan materi yang disajikan dalam pameran temporer ini kepada para pengunjung,” harapnya.

Museum Tsunami mencatat ada 4.851 orang yang berkunjung pada hari pertama dibuka, dan ini tentunya kata Syahputra, pengunjung akan terus meningkat karena masih dalam suasana lebaran Idulfitri.

Kepala Seksi Edukasi dan Preparasi UPTD Museum Tsunami Aceh, Abdul Lathief saat mendampingi kepala UPTD Museum Tsunami Aceh menerangkan, pameran ini juga melibatkan beberapa ahli, antara lain Faizal Andriansyah dan Syamsidik.

“Pameran temporer perdana tahun ini didesain oleh kawan-kawan di museum berdasarkan masukan serta materi yang melibatkan para ahli,” imbuhnya.

Pameran temporer, lanjut Lathief, bisa diakses langsung oleh pegunjung mulai 24 April 2023 di ruang pemeran temporer.

Sebagai informasi, dalam setahun Museum Tsunami bisa menggelar sebanyak 3 (tiga) kali pameran temporer (sementara) sehingga para pengunjung tidak bosan dan dapat mengangses beragam informasi pada museum.