Banda Aceh – Ratusan warga berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh guna memperingati lima tahun berlangsungnya perjanjian damai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Medeka (GAM). Warga melakukan doa bersama.

Acara tersebut merupakan puncak dari peringatan lima tahun damai yang digelar pemerintah Aceh. Sebelumnya, pemerintah Aceh telah menggelar berbagai aneka lomba serta kenduri di beberapa tempat yang bersejarah dari konflik Aceh, seperti Simpang KKA Lhokseumawe, Betoeng Ateuh, Nagan Raya, dan Atu Lintang di Aceh Tengah.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam sambutannya mengharapkan agar masyarakat Aceh bersyukur atas perdamaian Aceh. Ia juga meminta semua pihak tidak larut dalam masa lalu dan tidak ada lagi upaya-upaya menciptakan konflik baru di Aceh.

“Jangan lagi menambah jumlah anak yatim di Aceh, sudah cukup kita berperang, sudah cukup kita menumpahkan darah,” katanya di Aceh Minggu 15 Agustus 2010.

Irwandi menambahkan, penyelesaian konflik di Aceh harus disyukuri karena telah menjadi contoh bagi perdamaian di wilayah belahan dunia lainnya. Sebagai contoh, Filipina juga belajar menyelesaikan konflik di Mindanao dari Aceh.

“Saya telah diundang beberapa kali untuk memberikan masukan kepada mereka untuk menyelesaiakan konflik di sana, kita semua harus bersyukur atas perdamaian Aceh,” sebutnya.

Acara tersebut ditutup dengan pelepasan burung dan buka puasa bersama. Panitia juga menyediakan dua ribu nasi kotak untuk para peserta dan juga pengunjung Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh. (*/umi/vvn)