JUMLAH kunjungan wisatawan ke Aceh terus meningkat setiap tahun, sehingga sektor pariwisata ikut menyumbang Rp 10,87 Triliun terhadap perekonomian Aceh pada 2017.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis dalam diskusi dan sharing informasi dalam upaya pengembangan Pariwisata Aceh di Auditorium Kantor BI Provinsi Aceh, Banda Aceh, Sabtu (28/7/2018). Kegiatan itu dihadiri oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Aceh, Bappeda Aceh, dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

Arifin Lubis menjelaskan, pada tahun 2017 sebanyak 78 ribu turis mancanegara mengunjungi Aceh. Wisatawan Malaysia mendominasi kunjungan ke Aceh, yang kemudian disusul oleh Cina dan Amerika Serikat. Secara global, kata Arifin, Cina merupakan penyumbang wisatawan terbesar di dunia.

“Pencapaian tersebut sangat berkaitan dengan berkembangnya wisata halal di Aceh. Apalagi, pada 2016, Aceh meraih dua penghargaan bergengsi di ajang World Halal Tourism Award, yaitu World’s Best Halal Cultural Destination dan World Best Airport for Halal Travellers. Prestasi tingkat dunia ini sangat mengagumkan, dan perlu terus ditingkatkan mengingat branding wisata halal dapat menjadi pendorong berkembangnya ekosistem wisata di Aceh,” kata Zainal Arifin.

Zainal Arifin menambahkan keberadaan akomodasi dan layanan berbasis syariah serta berbagai even promosi dan pameran yang menunjukkan keindahan Aceh dalam balutan syariah merupakan peluang. Sehingga perlu digarap bersama, antara pemerintah, investor, pelaku usaha, dan stakeholder terkait agar potensi wisata dapat terealisasi secara optimal.

Dalam paparannya, Arifin Lubis juga menguraikan berbagai rekomendasi pengembangan pariwisata di Aceh, di antaranya perencanaan kebijakan, strategi, manajemen pariwisata di Aceh, memetakan dan mengeksplorasi objek wisata halal, mengaitkan potensi wisata dengan pengembangan industri kecil dan UMKM, serta memperkuat konsep pemasaran wisata.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amirudin menyampaikan, diskusi mengenai pengembangan wisata merupakan hal penting yang perlu terus dilakukan, mengingat Aceh sangat berpotensi menarik kunjungan wisatawan baik dari domestik dan mancanegara, terutama dari Malaysia dan negara ASEAN lainnya.

Dalam diskusi itu, Kepala Kantor BI Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis juga mengusulkan kepada pemerintah Aceh supaya menggelar “Aceh Halal Tourism Week”. Event itu guna mengangkat semua wisata, kebudayaan, kerajinan, hingga kuliner Aceh.

Menurutnya, “Aceh Halal Tourism Week” dapat digelar satu pekan menjelang hari lahirnya Provinsi Aceh, yang didukung dengan berbagai diskon tiket wisata, penginapan, kuliner, hingga souvenir dan dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara khas Aceh.

Jika usulan itu diwujudkan, Arifin berharap “Aceh Halal Tourism Week” dapat masuk dalam calendar of event wisatawan domestik maupun asing, dan menjadi ikon baru dalam memperkuat kesadaran masyarakat Aceh terhadap kekayaan alam dan budayanya.[]