Bireuen, Seputar Aceh – Bupati Bireuen diminta segera mengevaluasi kinerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terutama karena selama ini sejumlah istansi di daerah ini belum mampu bekerja maksimal dan cenderung terkesan “jalan di tempat”.

Selain belum mampu mengimbangi pemasukan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sejumlah SKPD dianggap belum mampu menunjukan perubahan nyata untuk pelayanan publik.

Ketua Forum Kualisi Masyarakat Reformasi Aceh (F-Kamar), Abdul Manan Isda, mengatakan bupati perlu mengevaluasi dan meninjau ulang SKPD dan perangkat di dalamnya, kerena dinas tertentu kini bahkan tak memiliki kontribusi bagi pembangunan daerah.

“Contohnya dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, dinas kelautan dan perikanan serta dinas pertenakan. Sejauh ini mereka hanya ‘cet langet tireh’ dengan program-program tak jelas,” kata Abdul Manan.

“Ini salahnya di mana? Apakah dinasnya yang tidak bekerja profesional atau masyarakatnya yang bodoh, sehingga tak satupun program yang dicanangkan selama ini berhasil,” ujarnya.

“Buktinya, sejumlah industri di bawah tanggung jawab Disperindagkop hanya menjadi simbul program,” paparnya lagi.

Abdul Manan Isda juga mengatakan Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pertenakan Bireuen tidak banyak berkontribusi bagi pembangunan. Bahkan menurut dia penempatan kepala dinasnya cenderung dipengaruhi kedetakan dengan pejabat tertinggi daerah.

“Seharusnya, kepala dinas serta kepala kantor dipilih berdasarkan kemampuan bekerja dan memiliki tanggungjawab, sehingga program yang selama ini dicanangkan benar-benar membawa perubahan bagi masyarakat Bireuen,” katanya. [sa-ful]