Bireuen – Seorang warga Dusun Ingin Maju, Gampong Meunasah Tgk Digadong, Bireuen, terpaksa dievakuasi ke rumah sakit setempat setelah mengalami luka robek di dahi akibat dihajar dengan gagang parang oleh keponakannya sendiri, Kamis (10/6/2010) pukul 11.30 WIB.

Dari keterangan yang dihimpun, sebelum kejadian, korban Yuni Fitri, 22, cekcok dengan Rukiah (neneknya) karena masalah M Yusuf, suaminya. Cekcok itu didengar Azmi, tak lain kakak ipar sepupunya.

Lalu pembicaraan tersebut disahuti Azmi. Masalah pun merembet hingga terjadi perkelahian antara Yuni Fitri dan Azmi karena Rukiah membela kakak ipar sepupunya.

“Sebelum kejadian mereka sempat tarik-tarikan hingga bergumul. Lalu datang Reza Fahmi, 8, anak Azmi sambil berlari ke dalam rumah dan mengambil parang karena melihat ibunya dipukul oleh Makcik-nya sendiri,” sebut sejumlah warga setempat.

Saat itu, Reza Fahmi langsung memukul Yuni Fitri dengan gagang parang hingga mengalami luka robek di dahi samping kiri. Tak hanya itu, perkelahian kembali memanas setelah datangnya Rudi.

Kedatangan Rudi yang juga abang sepupu Reza Fami bukan melarai perkelahian,  tapi malah menarik Reza Fahmi ke tempat lain, lalu dipukul dan sempat menggesekkan parang di leher bocah itu hingga lecet.

Sekretaris Gampong Meunasah Digadong Armia yang mendampingi keluarga Azmi di Mapolsek Jumpa, mengatakan persoalan ini dipicu masalah keluarga. Keluarga ini sudah sering cekcok dan berujung seperti ini.

Kapolres Bireuen, AKBP T Saladin SH melalui Kapolsek Jeumpa Iptu Shaiful Anam STP mengatakan, semua yang terlibat dalam masalah ini langsung diamankan di Mapolsek untuk dimintai keterangan.

“Setelah mendapatkan informasi, anggota langsung turun ke lapangan dan mengamankan semuanya, sehingga persoalan ini tak merembet. Sementara korban Yuni Fitri langsung dilarikan ke rumah sakit,” katanya.(*/ha/job)