I Gede Pandu Wirawan pada sesi bertukar pendapat dan ide di world cafe (Ist)
I Gede Pandu Wirawan pada sesi bertukar pendapat dan ide di world cafe (Ist)
I Gede Pandu Wirawan (paling kanan) bersama peserta lainnya setelah membuat rekomendasi (Addressing restrictions on religion (Ist)
I Gede Pandu Wirawan (paling kanan) bersama peserta lainnya setelah membuat rekomendasi Addressing restrictions on religion (Ist)

MENYIKAPI terjadi peristiwa pengeboman di Vihara Ekayana, menjelang lebaran Global Peace Festival Indonesian Foundation selaku penyelenggara International Multifaith Youth Assembly (IMYA) 2013 yang mengangkat tema “Spreading Seeds of Peace and Love through New Interfaith Paradigm for the 21st Century” merasa anak muda Indonesia perlu semakin menghargai keberagaman keyakinan di Indonesia.

Program Assitant IMYA 2013 I Gede Pandu Wirawan dalam rilisnya, Senin (5/8) menuturkan, “Saya menyayangkan terjadinya pemboman di Vihara Ekayana semalam. Apapun alasannya, peledakan bom di Vihara sangat tidak terpuji dan membuktikan bahwa Indonesia masih rentan dengan isu terorisme. Apalagi yang dibom adalah tempat ibadah yang sangat sensitif untuk memprovokasi terjadinya konflik di masyarakat.”

I Gede Pandu Wirawan pada sesi bertukar pendapat dan ide di world cafe (Ist)
I Gede Pandu Wirawan pada sesi bertukar pendapat dan ide di world cafe (Ist)

Lanjut Pandu, Indonesia adalah keberagaman, jika tidak beragam maka bukan Indonesia! Karena itu semua pemuda harus sadar bahwa hidup di Indonesia adalah hidup dalam keberagaman, dan merupakan kewajiban kita semua untuk menjunjung tinggi toleransi dan pemahaman akan berbagai macam keyakinan.

“Saya berharap kita tidak terpancing karena peristiwa bom semalam, kejadian pengeboman seperti itu tidak dibenarkan diagama manapun, sehingga siapapun pelakunya merupakan seseorang atau sekelompok orang yang ingin Indonesia pecah dan tidak terkait dengan agama manapun. Semoga, media juga tidak memperburuk keadaan ini dengan memblow-up informasi negatif terkait pemboman ini secara berlebihan. Anak muda juga seharusnya cerdas dengan tidak terprovokasi dengan isu rohingya yang coba dimasukkan dalam pemboman Vihara Ekayana semalam”, tutur Pandu.

IMYA 2013 akan dihadiri oleh 50 peserta dari seluruh Indonesia dan 50 peserta internasional, serta para pembicara yang sangan kompeten dibidangnya, khususnya mengenai isu-isu keberagaman dan hak asasi manusia. Informasi lebih lanjut tentang IMYA 2013 bisa didapat dengan membuka laman http://bit.ly/infoimya2013. Untuk menjadi peserta IMYA 2013, pendaftaran bisa dilakukan hingga 10 Agustus 2013.[]