Logo Twitter Inc. di kantor pusat San Francisco, California, U.S., on Friday, Sept. 13, 2013. The San Francisco-based company filed confidentially with the U.S. Securities and Exchange Commission through a process that will keep sales and profit data under wraps until shortly before a road show to market to investors. (Photo by David Paul Morris/Bloomberg)
Logo Twitter Inc. di kantor pusat San Francisco, California. (Photo by David Paul Morris/Bloomberg)

TINGGINYA pengguna media sosial di Indonesia khususnya Twitter, membuat perusahaan kicauan tersebut siap melirik Indonesia untuk didirikan kantor perwakilan resmi.

Dari sejumlah hasil survei, Indonesia kerap menjadi salah satu negara yang sesak dengan pengguna jejaring sosial. Khusus untuk Twitter, Indonesia menyumbang sebanyak 20 juta pengguna aktif.

Pihak Twitter melihat Indonesia sebagai negara yang sangat penting untuk perkembangan media sosial ini. Baru-baru ini Global President of Revenue and Partnership Twitter, Adam Bain mengungkapkan niatnya untuk membangun sebuah kantor perwakilan terbarunya di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Bain kepada WSJ seperti dikutip dari TNW. Dia pun menyebutkan kalau para pengguna Twitter di Indonesia sangat menyegarkan.

Lewat akun Twitternya, Bain pun mengungkapkan kalau pembukaan kantor perwakilan Twitter di Jakarta itu akan dilakukan dalam waktu dekat, kemungkinan dalam jangka 6 bulan.

Kantor perwakilan tersebut pun selanjutnya akan secara fokus bertugas untuk meningkatkan popularitas lokal yang selanjutnya diharapkan bisa memberikan tambahan pemasukan.

Sementara itu, uUntuk mempersiapkannya kantor perwakilan, Twitter juga membuka lowongan kerja yang difokuskan untuk pengembangan Twitter di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Filipina.

Dikutip dari laman lowongan kerja ‘careers’ di situs resmi Twitter.com, perusahaan sedang membuka lowongan kerja dengan posisi Indonesia Media Partnerships Manager di Jakarta.

Dalam keterangannya, diinformasikan bahwa orang yang bekerja di posisi tersebut nantinya akan menjadi orang di garis depan yang membantu pertumbuhan pengguna Twitter di Asia Tenggara dengan fokus di Indonesia dan Filipina.[]