MEMASUKI awal tahun memang menjadi sebuah evaluasi bagi perusahaan-perusahaan besar, tidak ketinggalan dengan raksasa internet Google, dimana mereka termasuk salah satu perusahaan yang mengakui terkait penyesalannya lambat berada pada layanan dan industri jejaring sosial.
Chairman Google, Eric Schmidt, beberapa waktu lalu jelang akhir tahun 2013 mengaku menyesal perusahaannya telat terjun di dunia jejaring sosial. “Kesalahan terbesar yang saya buat adalah tak mengantisipasi munculnya fenomena jejaring sosial, ” ujar Schmidt, Selasa (31/12/2013).
Kendati demikian, Schmidt menyatakan di tahun 2013 mereka terlalu sibuk mengerjakan sejumlah proyek lainnya, padahal jika melihat sekilas beberapa produk dan layanan jejaring sosial pernah mereka garap semisal Google Wave dan Google Buzz serta yang paling anyar dan hingga kini masih populer Google+ yang diluncurkan 2011 silam, namun dari sejumlah jejaring sosial itu masih kalah dengan rival lainnya seperti Facebook dan Twitter.
Menurut Schmidt, Google tak akan mengulangi kesalahan ini. “Kami harusnya ada di medan itu. Saya bertanggung jawab untuk itu,” ujarnya. Bulan lalu, mereka disebut sempat menawar aplikasi pesan sosial Snapchat dengan harga fantastis, yaitu US$ 4 miliar atau sekitar Rp 48 triliun, menyaingi tawaran dari Facebook yang menawarkan “hanya” US$ 3 miliar. Namun tawaran Google itu bertepuk sebelah tangan.
Di tahun 2014, Schmidt juga memprediksikan tren yang akan terjadi dan sejumlah peluang bagi perusahaannya termasuk salah satunya telepon pintar (smartphone) yang akan berbanding lurus dengan banyaknya aplikasi.
“Tren ini telah dimenangkan ponsel. Saat ini tablet dan ponsel dijual lebih banyak dari pada komputer personal (PC). Orang-orang pindah ke perangkat baru ini dengan sangat cepat,” kata Schmidt seperti dilansir laman CNET.
Data terbaru menunjukkan, perangkat mobile mengalahkan PC dan desktop, dan tidak ada perusahaan riset yang mengatakan hal ini akan berubah dalam waktu dekat.
Untuk Google, ‘penumpukan’ ponsel melebihi PC berpotensi memiliki sisi baik dan buruk. Platform Android Google saat ini merupakan jawara di seluruh dunia, dan perusahaan ini melihatnya tumbuh setiap hari.
Namun, Google juga meramaikan pasar PC dengan menghadirkan Chromebooks. Jika ponsel telah menang, menarik untuk melihat bagaimana Schmidt berpikir tentang posisi Chromebooks di pasar.
Selain itu, Schmidt juga menyentuh area berdampak tinggi (high-impact) lainnya, termasuk Big Data, dan ia percaya akan semakin banyak perusahaan yang mengkompilasi dan menganalisa banyak informasi ke server mereka. (*/afi)
Belum ada komentar