HARGA emas hingga saat ini masih mendapatkan sentimen positif dari memanasnya konflik antara Ukraina dan Barat dengan Rusia. Ditutup menguat di level US$ 1.381 per ounce di akhir pekan lalu, setelah sempat menyentuh level US$ 1.387 per ounce, level tertinggi sejak 19 September 2013.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Senin (17/3/2014) hingga pukul 13.31 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$5,2 poin (0,38%) ke posisi US$1.384,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan sentimen positif dari konflik yang memanas antara Ukraina dan Barat dengan Rusia soal Crimea. “Harga pagi ini membentuk level tertinggi baru 2014 di dekat US$1.392 per troy ounce,” katanya di Jakarta, Senin (17/3/2014).
Setelah membentuk level tinggi baru, lanjut dia, harga terkoreksi hingga ke level US$1.379 per troy ounce dan kini bergerak di kisaran US$1.383 per troy ounce. “Tren harga masih terlihat menguat. Harga bisa kembali lagi ke kisaran US$1.387-1.392 bila level US$1.379 sebagai support mampu bertahan,” ujarnya.
Koreksi harga emas bisa berlanjut bila harga berhasil menembus kisaran support di US$1.379 dengan potensi target ke area US$1.373.
Hari ini selain isu Crimea, data yang mungkin bisa menjadi market movers adalah data Empire State Manufacturing Index dan data NAHB Housing Market Index. “Kedua data ini bisa menguatkan indeks dolar AS dan melemahkan harga emas jika data dirilis lebih rendah dari prediksi,” imbuhnya. (*/inc)
Belum ada komentar