Cut Nyak NikenCUT Nyak Niken Astri Febrianti atau yang dikenal dengan Niken KDI kembali merilis single Aceh terbarunya yang berjudul Prang Sabi (Perang Sabil), Minggu (16/3/2014) di Jakarta.

Dalam rilisnya kepada SeputarAceh.com, Niken memberanikan diri untuk kembali berkarya lewat jalur etnik Aceh dikarenakan ingin mengembalikan imej positif Aceh dalam belantika musik tradisional daerah.

“Perkembangan Aceh yang sangat pesat saat ini menjadikan Niken untuk semangat dalam berkarya, terlebih lagu yang didaur ulang ini juga salah satu karya dari Teungku Chik Pante Kulu,” sebutnya.

Niken juga menjelaskan, lewat inspirasi dari hikayat tersebut, dirinya pun memutuskan untuk mengambil aransemen musik yang bergaya pop etnik religius. “Aransemen lagu ini, Niken percayakan kepada Anwar Fauzi, beliau adalah arranger yang membuat musik Negeri Laskar Pelangi yang pernah Niken nyanyikan sebagai soundtrack film Edensor pada Desember 2013 lalu,” jelas dara kelahiran Lhokseumawe ini.

Single yang diproduseri secara indie oleh Niken ini sudah melewati sejumlah proses tahapan. Berbagai hal dilakukan oleh Niken sebelum masuk masa produksi untuk kelancaran proses pembuatan lagu tersebut seperti pemilihan lagu, target pendengar (audience), dan waktu yang tepat untuk launching.

“Pemilihan lagu yang sarat dengan nilai sejarah ini memiliki beberapa proses penyeleksian. Awalnya Niken sempat mengumpulkan beberapa lagu Aceh yang sudah melegenda dan dikenal masyarakat kemudian menyeleksinya melalui diskusi dengan berbagai kalangan di Aceh hingga akhirnya terpilihlah lagu hikayat Prang Sabi untuk menjadi andalan single Aceh terbaru,” kisah Niken.

Secara keseluruhan arti dari hikayat Prang Sabi adalah berupa ajakan semangat untuk berjuang di jalan Allah yang dulunya digunakan oleh para pejuang masa Belanda untuk melawan penjajah. Berkaitan dengan hal tersebut, hikayat Prang sabi dapat diartikan secara luas bagi generasi muda penerus masa depan.

“Hikayat ini dapat dijadikan titik balik untuk menggelorakan semangat juang masa lampau yang dapat dilakukan oleh kaum muda masa kini. Tentu saja bukan perang kekerasan melainkan perang intelektual, kecerdasan, dan kreativitas,” jelas alumni FISIP Universitas Indonesia ini.

Untuk mendengarkan cupikan lagu terbaru Prang Sabi saat ini tersedia di http://bit.ly/PrangSabi yang nantinya bisa diunduh oleh para pencinta musik etnik Aceh lewat ILAMusic, salah satu official partner di Aceh yang bekerjasama dengan Niken.

Beberapa waktu ke depan, Niken juga berencana akan menghadirkan lagu Prang Sabi ini lebih dekat dengan pecinta musik Aceh, seperti lewat nada sambung pribadi (NSP) dan juga layanan musik lainnya yang saat ini masih dalam proses penggarapan di Jakarta. Semoga musik Aceh makin berjaya melalui kreativitas aneuk nanggroe. (rel)