Koneksi Internet (Ist)MUSA Caplan adalah seorang pemuda yang dibesarkan di lingkungan yang tidak memiliki banyak keragaman agama di Amerika Serikat. Sehingga dia tidak banyak mempunyai teman selain yang seagama dengan dirinya.

Namun berkat internet, Caplan akhirnya mulai sering melakukan obrolan online dengan teman-teman muslim. Begitu juga dengan daftar kontak emailnya perlahan-lahan mulai terisi dengan orang muslim.

Caplan sangat berminat dalam pelajaran agama-agama. Salah satu yang mendapat perhatian khusus darinya adalah Islam. Meskipun dia tahu Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian, tetapi sebagai seorang non-muslim, Caplan tetap mempunyai stereotip tentang Islam. Namun, dia beruntung karena pacarnya adalah seorang muslim yang dianggapnya sebagai pemandunya dalam Islam.

Terlepas dari itu, ketika dia mendengar serangan teroris di gedung WTC Amerika tahun 2002, Caplan berpikir hal itu dilakukan oleh pemeluk Islam radikal. Seperti yang lain, Caplan pun berpikir bagaimana mereka bisa membunuhi orang yang tak berdosa? Apa agama Islam mengajarkan hal seperti itu? Namun akhirnya dia menemukan jawabannya, bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan.

Bagi Caplan, Nabi Muhammad adalah seorang pejuang yang besar. Namun, beliau tidak pernah sekalipun membunuh seorang manusia yang tak berdosa. Caplan menyadari bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan rasa hormat, perdamaian, dan toleransi.

Seorang muslim sejati juga tidak pernah diajarkan untuk memaksa orang lain menjadi muslim, tetapi sebaliknya, untuk berbagi pengetahuan dengan dunia. Salah satu ayat Alquran bahkan mengingatkan ‘membunuh seorang manusia, berarti menghancurkan dunia’

Setelah menyadari Islam bukan agama perang, Caplan memutuskan lebih mempelajarinya secara mendalam. Dengan begitu, Caplan akhirnya menemukan banyak sekali kekurangan dalam agama lamanya.

Faktor lain yang menakjubkan yang membawa Caplan kembali ke Islam adalah kebenaran ilmiah yang ditulis dalam Alquran. Salah satunya yan sangat menarik perhatian Caplan adalah penjelasan perkembangan embrio manusia di surat Al-Muminun ayat 12-14, jauh sebelum ilmu pengetahuan modern mengetahuinya.

Hal lain yang menggugah hati Caplan terhadap Islam adalah penjelasan Alquran tentang penciptaan gunung dan lapisan atmosfer. Caplan bahkan baru mengetahui bahwa apa yang sudah diketahuinya itu hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak penemuan-penemuan ilmiah yang disebutkan dalam Alquran.

Dalam bahasa Arab, kata Islam berasal dari salama yang berarti ‘berserah diri’; seperti juga ‘murni’ dan ‘perdamaian’ yang berasal dari akar kata yang sama. Orang Islam berarti orang yang menyerahkan kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Allah. Dari nama saja, Caplan sudah mengagumi Islam.

Dari situlah dia memutuskan memeluk Islam. Sejak menjadi muslim, Caplan berusaha menghindari teman-temannya yang terlibat narkoba, menonton film porno, minum alkohol dan mencuri. Meskipun tidak mudah karena mereka teman sejak kecil, tapi Caplan berusaha semampunya demi Allah. (onislam.net)