Jakarta – PT Reswara Minergi Hartama akan mulai memproduksi batubara di Aceh. Anak usaha PT ABM Investasma Tbk (ABMM) menargetkan produksi sekitar 6 juta hingga 8 juta ton pada 2013 mendatang.
Corporate Strategy Director ABMM Yovie Priadi mengatakan, tambang batu bara di Aceh akan produksi pada Juni 2012 mendatang. Menurutnya, kandungan batu bara di pertambangan di ujung Pulau Sumatera ini lebih besar ketimbang yang di Kalimantan Selatan.
Catatan saja, Reswara mempunyai dua lahan konsesisi batubara seluas 7.000 hektare. Saat ini, produksi pertambangan di Kalimantan Selatan sudah mulai berjalan. Kapasitas produksinya sekitar 1 juta ton hingga 2 juta ton. Sedangkan pertambangan di Aceh, mencapai empat sampai lima kali lipat dibandingkan dengan yang ada di Kalimantan Selatan.
Menurut Yovie, investasi untuk memproduksi batubara di Aceh sekitar US$ 100 juta sampai US $150 juta. Dana ini akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur jalan menuju akses produksi batu bara serta membangun pelabuhan.
“Kami akan menambah kapal juga untuk mengangkut batubara di Aceh nanti,” ujarnya. Reswara sudah memiliki enam kapal pengangkut batubara.
Keenam kapal tersebut biasa dipergunakan untuk mengangkut batu bara di Kalimantan Selatan. Sayang, Yovie belum mau menjabarkan berapa investasi untuk pembelian kapal baru tersebut.
Sebagian hasil produksi Reswara akan diekspor. Yovie beralasan perusahaan belum terkena aturan kewajiban menjual bagi pasar dalam negeri. (kontan)
Mohon dalam ekploitasi melibatkan putra putra daerah potensinya…potensi batubara bara Aceh berkonsentrasi di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat…seperti yang kita ketahui bahwa selama ini jarang sekali kapital investor yang nota bene pemilik saham melibatkan putra setempat…kalau ini yang terjadi orang Aceh akan jadi penonton.