Jakarta — Wisata medis akan dikembangkan Putri Pariwisata 2012 di Indonesia. Diharapkan, masyarakat Indonesia akan lebih senang berobat di dalam negeri dibandingkan luar negeri.

Saat ini, tren wisata medis semakin berkembang. Tak mau kalah dengan negara-negara lainnya, Indonesia pun terus mengembangkan wisata medisnya. Perkembangan dalam wisata medis ini pula yang menjadi harapan Putri Pariwisata 2012 Reinita Arlin Puspita.

“Wisata kesehatan itu wisata minat khusus yang harus dikembangkan. Adanya kerja sama antara Kemenparekraf dan Kemenkes merupakan satu awal yang baik,” katanya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.

Menurut perempuan yang akrab disapa Arlin ini, naiknya tingkat kunjungan wisata medis di Indonesia akan berpengaruh pada sektor lainnya, seperti penginapan, kuliner, Wisata belanja, juga kunjungan ke objek wisata.

“Sambil mereka nunggu waktu pengobatan, kita kan bisa ajak mereka atau anggota keluarga lainnya untuk jalan ke tempat wisata atau belanja,” imbuh dokter lulusan Universitas Trisakti ini.

Menurutnya, wisata medis tak melulu harus berhubungan dengan rumah sakit berteknologi tinggi. Indonesia juga dapat menjual berbagai pengobatan tradisional dengan turut menyuguhkan pemandangan indah.

“Kita punya pemandangan yang indah. Spa Indonesia juga dikenal sebagai salah satu spa terbaik di dunia. Jadi, selain menikmati pijatan, kita juga bisa menikmati pemandangan alamnya, misalnya spa tepi pantai di Bali,” ujar anak kedua dari empat bersaudara ini.

Menurut peraih Miss Personality, Miss Tourism Asia, dan Top 20 di ajang Miss Tourism World 2012 ini, berbagai hal perlu diperbaiki untuk menjadikan Indonesia tujuan wisata medis yang menarik. Fasilitas, akses, serta kualitas pelayanan seluruh industri yang bergerak dalam dunia medis adalah yang terpenting.

“Dari segi pelayanan, paramedis harus ramah ketika menyambut turis atau pasien. Informasi yang disebarkan pun harus lebih jelas dan nyata karena banyak juga orang Indonesia yang lantas memilih berobat ke negara lain karena tidak mengetahui potensi berbagai fasilitas kesehatan negaranya yg saat ini sudah semakin maju,” tutupnya. (okezone.com)