Bireuen, Seputar Aceh – Tindakan tim gabungan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Bireuen, yang melarang perempuan yang memakai celana untuk masuk  ke kantor Bupati di kawasan Cot Gapu, Kota Juang Kabupaten menuai protes dari warga.

Pasalnya, menurut beberapa warga, tindakan itu dilakukan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu. Selain itu, beberapa perempuan yang terjaring razia tersebut menyesalkan sikap Satpol PP dan WH yang dianggap arogan.

“Terus terang saya kecewa terhadap anggota Satpol PP dan WH Bireuen, yang mencegat kami di depan pintu masuk kantor bupati ini, karena kami memakai celana jeans longgar dan tidak ketat,” kata salah perempuan yang dicegat masuk ke kantor Bupati Bireun, yang enggan namanya disebutkan.

Menurutnya, jika memang ada aturan yang melarang perempuan memakai celan jeans untuk masuk ke kantor Bupati Bireuen, seharusnya aturan itu disosialisasikan terlebih dahulu.

Kepala Satpol PP, WH, dan Pemadam Kebakaran Bireuen, Jamaluddin yang dikonfirmasi Seputar Aceh  terkait hal itu mengatakan, mereka melakukan razia terhadap perempuan yang memakai celana dan  tidak boleh masuk ke kantor bupati, merupakan perintah dari atasannya.

“Kami sudah melakukan sosialisasi pada razia beberapa waktu lalu, saat itu banyak juga perempuan yang pakai celana dan terjaring dalam razia di depan pintu masuk kantor bupati,” kata Jamaludin.

“Dan hal ini juga  sekaligus sebagai bentuk sosialisasi yang kami lakukan. Tapi sejauh ini  kami belum melakukan sosialisasi secara tertulis kepada masyarakat secara umun,” tambah Jamaludin. [sa-ful]