Pagaralam — Warga Kota Pagaralam, Sumatera Selatan secara tidak sengaja menemukan bangkai pesawat terbang di kawasan hutan Dusun Rimbacandi, Kecamatan Dempo Tengah, berbatasan dengan Bukit Rajemandare Provinsi Bengkulu.

“Kami sedang mencari burung dan berjalan-jalan di hutan Rimbacandi beberapa hari lalu, secara tidak sengaja melihat ada bangkai pesawat dengan kondisi tertancap di tanah sehingga tidak semua bagian bisa terlihat dengan jelas,” kata Herman warga setempat di Pagaralam, Senin (25/6).

[pullquote_left]lokasi jatuhnya pesawat tersebut kejadiannya sudah cukup lama, karena kondisi tidak terlihat ada bekas hutan terbakar dan pepohonan juga cukup lebat.[/pullquote_left]

Menurut dia, sebagian besar badan pesawat sudah terkubur hanya bagian ekor saja yang terlihat dengan jelas.

“Kami hanya melihat sebentar saja, sehinga tidak mengetahui dengan pasti keadaan pewat itu sebenaranya,” ungkap dia.

Ia mengatakan, kalau melihat keadaan lokasi jatuhnya pesawat tersebut kejadiannya sudah cukup lama, karena kondisi tidak terlihat ada bekas hutan terbakar dan pepohonan juga cukup lebat.

“Bila ada penemuan yang aneh kalau orang mengerti pasti tidak akan begitu dipedulikan, sehingga ketika kami melihat ada bangkai pesawat langsung menghindar dan pulang, khawatir hanya penampakan,” ungkapnya.

Herman mengatakan, rencananya kembali mengajak warga lebih banyak lagi untuk melihat lokasi tempat penemuan pesawat, dan harus menempuh jarak sekitar enam jam perjalanan kaki.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kota Pagaralam AKP Indarmawan mengatakan, memang sekitar tahun 1960 pernah ada pesawat pembawa bantuan menuju Jakarta hilang, kemungkinan besar jatuh di jalur sepanjang Bukit Barisan termasuk di daerah Sumsel.

“Pada saat kita mengalami krisis ekonomi sekitar tahun 50-an ada warga dari Aceh menyumbangkan logam berupa ratusan kilogram emas untuk diberikan kepada pemerintah pusat,” ungkap dia.

Dia mengatakan, untuk membawa ratusan kilogram emas itu pemerintah menggunakan pesawat sewaan milik Belanda yang akhirnya hilang hingga kini.

“Memang pernah dilakukan pencarian di jalur yang diperkirakan dilalui peswat tersebut yaitu mulai dari Aceh hingga menelusuri kawasan Bukit Barisan di Sumsel,” katanya.

Dugaan sementara, kata Indarmawan, peswat itu jatuh di daerah hutan Sumsel terutama kawasan Rimbacandi.

“Namun demikian untuk mengetahui kebenaran penemuan peswat tersebut kita akan melakukan pengecekan dengan mengajak warga yang menemukan sebagai penunjuk jalan, karena hutan Rimbacandi cukup luas dan lebat,” ungkapnya. (ant)