Banda Aceh – Bahan bahan bakar minyak jenis premium langka di Banda Aceh sejak pagi Minggu (4/12) hingga hari ini akibat kenaikan permintaan kosumen yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Sampai saat ini sejumlah Stasiun Pengisi Bahan Bakar atau SPBU di Banda Aceh mengaku tidak dapat pasokan dari Pertamina.
Sejumlah SPBU di Ibukota Provinsi Aceh terpaksa menutup pelayanannya sejak kemarin karena ketiadaan stok, antara lain SPBU Simpang Jam, SPBU Kampong Mulia, SPBU Kuta Alam, SPBU Jeulingke, SPBU Lamnyong, SPBU Lambhuk, dan SPBU Lampeunurut.
“Langka karena tidak ada pasokan. Memang dari pagi, kami sudah kehabisan stok premium. Biasanya kami dapat dua tangki, tapi hari ini cuma dapat satu tangki. Besok jam 10.00 WIB baru dipasok lagi,” jelas Nasir, pengawas SPBU Simpang Jam, Banda Aceh.
Akibat langkanya premium, pengguna kendaraan bermotor dan mobil harus membeli BBM dengan harga enceran Rp 6000 hingga Rp 10.000.
Kendati terjadi kelangkaan di lapangan, Sonny Mirath Asisten Customer Relation FRM 1 Sumbagut kepada Bisnis, Senin (5/12) mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah disupply, distribusi, maupun stok Pertamina.
Pada saat ini, jelasnya, kondisi stok yang ada terminal BBM Krueng Raya, Aceh Besar sebanyak premium 3486 kilo liter dan solar 6341 kilo liter.
“Rata-rata penyaluran di Terminal BBM Krueng Raya, Premium 360 kilo liter, solar 540 kilo liter mengalami kenaikan utk premium sekitar 10% dan solar 20%,” jelasnya.
Dia juga mengatakan Pertamina sudah bereaksi cepat untuk mengatasi kelangkaan BBM di Aceh dengan manambah frekuensi penyaluran tanki BBM sesuai dengan kebutuhan SPBU. Depot dibuka lebih lama agar krisis BBM di sana segera teratasi dalam 2 hari.
Sony Mirath meminta SPBU untuk mewaspadai pembelian dalam jumlah banyak oleh konsumen, sehingga bisa berakibat pada kelangkaan BBM. Selama ini penyaluran BBM bersubsidi sudah dijatah sehingga tak mungkin dilakukan penambahan atau pengurangan.
“Konsumen juga jangan panik, stok BBM masih cukup, jangan khawatir dengan kelangkaan. Kalau dalam 2 hari mengalami ketidaknyaman kami meminta maaf, tapi sekali lagi kami jelaskan tidak ada masalah dengan stok, distribusi juga tidak bermasalah,” ujar Sony.(bisnis)
Belum ada komentar