Banda Aceh — Harga gabah kering di sentra pertanian Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mengalami kenaikkan menjadi Rp4.000/Kg, meskipun petani di daerah itu sedang panen raya.

Deman, seorang agen di Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Rabu (3/10) mengatakan, harga gabah di tingkat petani kini mencapai puncaknya, karena pada musim panen sebelumnya, Juni 2012 hanya Rp3.600/Kg.

“Harga ini sudah cukup tinggi bila dibandingkan harga gabah kering pada musim panen di Juni lalu yang hanya Rp3.600/Kg,” terangnya.

Giok, warga Bukit Pala, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa mengatakan, meski para petani banyak yang gemuyu (senang) dengan panen padi, namun masih banyak warga yang tidak mempunyai sawah.

“Saya prihatin dengan tingginya harga beras. Untuk itu pemerintah diharapkan bisa mengerem harga beras agar bisa turun. Sedangkan beras pemberian pemerintah melalui program raskin sering terlambat disalurkan ke warga miskin,” keluh Giok.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Tamiang Muin saat dikonfirmasi membenarkan harga gabah kering yang dibeli para agen mencapai Rp4.000/Kg.

“Tingginya harga tersebut kemungkinan besar dikarenakan banyaknya permintaan para agen yang akan menjual harga gabah kering kepada pengusaha yang berani membeli di atas Rp4.000/Kg,” terangnya.

Ia menyatakan, pihaknya terus mendorong petani untuk menanam padi dengan sistem yang baik, sehingga produktivitasnya yang selama ini rata-rata 5 ton/ha bisa meningkat menjadi 7-8 ton/ha.

Luas arael tanaman padi di Kabupaten Aceh Tamiang hingga saat ini mencapai 15 ribu hektare lebih. (ant)