Bulan Ramadhan baru saja kita lalu, kini lebaran sedang kita jalani. Syawal menjadi bulan untuk saling melengkapi dan menyambung silaturrahmi.

Tidak hanya itu, di bulan assyarul hajj ini pula aktifitas puasa juga masih bisa kita laksanakan. Puasa 6 hari atau dikenal dengan puasa sunnah syawal ternyata begitu banyak keutamaannya.

Seperti dikutip dari rubrik tanya jawab laman Merdeka.com bersama Ustadz Yusuf Mansur, puasa syawal sejarahnya sudah dilaksanakan sejak perintah puasa Ramadan diturunkan, fadhilahnya seperti puasa setahun. Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa, hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal, dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka.

Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh. Hal ini dijelaskan dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil).[]