Seputaraceh

Masjid Raya Baiturrahman, Wujud Bandar Wisata Islami

Mesjid Raya Baiturrahman Aceh dan Pohon Kohler. (Foto dokumentasi hasil repro redaksi Seputaraceh.com).
Mesjid Raya Baiturrahman Aceh dan Pohon Kohler. (Foto dokumentasi hasil repro redaksi Seputaraceh.com).

Jakarta — Aceh menyatakan akan fokus untuk menggarap segmen wisata religi dan siap menjadikan provinsinya sebagai destinasi wisata religi yang paling diminati wisatawan.

“Upaya ini sekaligus untuk merespon mulai meningkatnya turis Muslim yang melakukan perjalanan wisata di negara-negara mayoritas Islam,” kata staf Gubernur Nangroe Aceh Darussalam Bidang Ekonomi, Jasman J. Ma`ruf, di Jakarta, Selasa (13/11).

Ia memantau, Aceh dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dikunjungi wisatawan religi khususnya yang berasal dari Malaysia pada musim-musim tertentu.

Jasman mencontohkan, sudah mulai banyak wisatawan yang datang ke Aceh untuk turut serta melaksanakan malam takbiran, Maulid Akbar, hingga ibadah kurban.

“Ke depan ini akan menjadi fokus kita agar Aceh bisa menjadi destinasi wisata religi yang diminati,” katanya.

Pihaknya menyadari agar bisa menjadi destinasi wisata religi favorit maka perlu ada atraksi dan daya tarik wisata yang perlu dikembangkan.

Oleh karena itu, pihaknya segera menggelar berbagai event berbasis religi seperti pekan pesantren, pekan tasawuf, hingga ziarah serta mengemasnya menjadi paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Juga: Mantan Sekretariat Kabinet Indonesia Bersatu, Kagumi Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman juga semakin diminati tidak hanya oleh wisatawan muslim tetapi juga non-muslim. Masjid ini bahkan menjadi wujud bandar wisata Islami,” katanya.

Jasman mengatakan, kesiapan yang dilakukan semata untuk merespon prediksi “boom” turis Muslim yang akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

Penelitian yang dilakukan dua perusahaan marketing Crescentrating (Singapura) dan DinarStandard (Amerika Serikat) di 47 negara menyebutkan pengeluaran masyarakat Muslim dunia sebagai turis khususnya yang berasal dari Timur Tengah diperkirakan mencapai 192 miliar dolar AS pertahun pada 2020.

Angka itu 126 miliar dolar AS lebih besar ketimbang pada 2011.

Menurut riset itu, negara dengan warga mayoritas Muslim seperti Mesir, Malaysia, dan Indonesia menjadi tujuan wisata favorit.

Malaysia, menurut hasil studi adalah tujuan wisata paling favorit, bahkan tetap menarik turis Muslim walaupun pada bulan Ramadhan.

Berdasarkan penelitian itu, Bandara Suvarnabhumi Bangkok adalah bandara paling ramah Muslim di negara non-Muslim karena menyediakan berbagai keperluan turis Muslim meliputi ruang khusus sholat di bandara dan hotel, restoran halal, bahkan spa yang sesuai aturan agama.

Turis dari negara-negara Teluk-Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab tercatat sebagai turis dengan pengeluaran terbanyak.

Sebanyak 37 persen pemasukan dari turis Muslim pada 2011 berasal dari negara-negara Teluk walaupun mereka hanya mewakili tiga persen populasi Muslim global. (ant)

Belum ada komentar

Berita Terkait