Banjarmasin — Hingga kini, anak-anak di Indonesia masih banyak yang mengalami putus sekolah. Beragam alasan menjadi pemicu rendahnya kesadaran pendidikan. Dari faktor ekonomi hingga faktor soisal budaya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh mengatakan, banyak siswa sekolah dasar (SD) yang tidak mampu kemudian mendapatkan beasiswa di sekolah. Namun ketika lulus SD mereka tidak melanjutkan lagi ke SMP.

“Karena tidak ada kepastian apakah di SMP dia akan memperoleh beasiswa lagi,” ujar Nuh di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (10/2).

Oleh karena itu, ia mengatakan akan membuat suatu sistem untuk menanggulangi hal tersebut. Sehingga tidak ada alasan bagi siswa yang telah lulus SD tidak melanjutkan ke SMP.

“Akan kita bikin sistem terintegrasi. Kita bikin tanda atau semacam kartu agar nanti di SMP dia dapat juga (beasiswa),” ungkapnya.

Nuh menjelaskan, siswa yang memperoleh beasiswa di SD tersebut tidak perlu lagi di verifikasi. Mereka cukup menunjukkan identitas saja.

“Data kan sudah ada. Cukup ada identitas, tinggal pastikan dapat beasiswa,” tuturnya.

Ia tidak mempermasalahkan jika ternyata siswa tersebut sudah tidak lagi miskin. “Asumsi pemerintah miskin. Kalau dia jadi kaya, ya itu bonus karena dia pernah miskin,” ungkap Nuh.

Ia mengatakan, saat ini jumlah penerima beasiswa di SD mencapai 3,5 juta anak. Sedangkan penerima beasiswa di tingkat SMP kurang dari 2 juta anak. (detik.com)