Lhokseumawe – Objek wisata di Lhokseumawe kurang memperhatikan fasilitas bagi pengunjung, hal ini membuat pengunjung tidak betah berlama-lama di lokasi tersebut, untuk menikmati keindahan alam maupun pasar kuliner. Salah satunya, tidak adanya sarana MCK atau toilet umum, padahal itu menjadi sarana vital yang seharusnya disediakan.

“Seharusnya Pemko Lhokseumawe cepat tanggap menyikapi hal itu, bagi pasar kuliner milik pribadi harus diajak berkoordinasi, apakah sudah melengkapi lokasinya dengan MCK atau belum. Kalau belum, segera perintahkan untuk membuatnya, dan bagi yang sudah ada agar dirawat sehingga pengunjung betah,” kata pemerhati pariwisata Lhokseumawe, Asnawi Ismail, seperti yang dikutip MedanBisnis, kemarin (10/7).

Dia mencontohkan lagi, di kawasan pantai, pengunjung yang ingin mandi di laut sambil menikmati pemandangan alam, sulit mencari tempat ganti baju. Terpaksa, setelah mandi menggunakan baju yang basah kuyup pulang ke rumah. “Kalau pengunjung rumahnya dekat pantai, tidak jadi soal. Lantas bagaimana kalau pengunjung dari luar Lhokseumawe,” tanya Asnawi.

Bukan cuma fasilitas MCK, pemerintah atau pengelola objek wisata harus memperhatikan fasilitas kebersihan seperti tempat pembuangan sampah. “Banyak pengunjung yang bingung kemana hendak membuang sampah, karena tempatnya tidak ada,” tuturnya.

Pemko Lhokseumawe, tutur Asnawi, jangan sampai melupakan hal-hal kecil seperti itu. “Jangan hanya berpikir proyek-proyek besar, tapi manfaatnya bagi masyarakat masih sangat kurang dan bukan urgen. Sementara hal-hal yang kecil tapi urgen itu yang harus didahulukan,” ucapnya. [*/mbs]