Jakarta — Pelaku pasar akan terus memantau perkembangan hasil pemilu Amerika Serikat dengan pergerakan harga emas diperkirakan akan bergerak menguat.

Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan ekspektasi kemenangan Obama atas rivalnya, Mitt Romney, dalam perebutan kursi kepresidenan AS diprediksi akan membuat harga emas melejit.

“Bias pergerakan harga jangka pendek saat ini menjadi ‘bullish’ namun ada resisten pada sekitar level 1.727 dolar AS per troy ons, yang dapat menahan penguatan lanjutan harga emas,” kata Ariston dalam risetnya di Jakarta, Rabu (7/11).

Ariston menambahkan apabila level 1.727 dolar AS per troy ons dapat ditembus, emas akan kembali menguat menuju potensi target 1.734 dolar AS per troy ons lalu ke 1.735 dolar AS per troy ons.

“Pemerintahan Obama yang rajin memberikan stimulus, menjadikan prospek kemenangan Obama mendukung penguatan harga emas,” terangnya.

Di sisi lain, Eropa juga sedang menunggu “voting” di parlemen Yunani mengenai program penghematan anggaran.

“Harga emas akan terdukung naik jika parlemen Yunani menyetujui proposal penghematan anggaran tersebut,” urainya.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan Selasa (6/11) harga emas dan logam lainnya ditutup menguat di tengah dimulainya pemungutan suara untuk pemilu presiden dan melemahnya dolar AS.

Emas untuk kontrak Desember 2012 menguat 31,80 dolar AS per troy ons (1,9 persen) menjadi 1.715 dolar AS per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange. (ant)