Foto-khairunisa-haidar-fauzi-pramugrasi airasiaSATU dari empat pramugari pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di antara perairan Belitung dan Pontianak (Kalimantan), Minggu pagi (28/12/2014) bernama Khairunnisa Haidar Fauzi asal Palembang.

Jumlah penumpang AirAsia QZ8501 terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.

Kapal terbang tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

foto_khairunisa-haidar-fauziDi lingkungan sekitar, Nisa –sapaan akrabnya– dikenal baik. Teman-teman sesama pramugari kerap menyamai Nisa dengan para selebritis karena cantik. Salah satunya disamakan dengan Gisel, penyanyi jebolan Indonesian Idol. Salah satu teman sesama pramugari, Gabriella mengatakan Nisa orangnya ramah dan supel dalam bergaul.

Khairunisa yang kelahiran Palembang, 11 Mei 1992 merupakan alumnus SMPN 9 Palembang dan SMAN 6 Palembang. Saat ini Nisa masih berstatus sebagai mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Ia merupakan bungsu dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak perempuan dalam keluarga.

Foto khairunisa-haidar-fauzi-pramugariKakak Nisa, Ikhsanul mengungkapkan, sebenarnya cita-cita Nisa ingin menjadi pengacara, makanya kuliah mengambil jurusan hukum di Unsri. Sedangkan menjadi pramugari, awalnya iseng. Bahkan, ketika tes penerimaan AirAsia, dia daftar terakhir. Setelah menjalani sampai tiga kali tes, akhirnya ia diterima. “Masuk semester delapan ia memutuskan stop out, meskipun tinggal skripsi,” imbuhnya.

Setelah berita hilangnya pesawat yang diawaki Nisa, rumah orangtuanya di Jl. Pipa No. 967, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang ramai dikunjungi keluarga dan kerabat. Mereka berharap dan berdoa demi keselamatan Nisa.

Pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB. Namun kemudian hilang kontak pada pukul 06.17 WIB. (dbs)