Banda Aceh – Protes dari warga dan beberapa aktivis lingkungan di Aceh tidak menyurutkan pihak PT Lhoong Setia Mining (LSM) untuk mengeksploitasi bijih besi di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar.  Beberapa kalangan menduga, perusahaan penambangan ini sudah dibekingi sejumlah pejabat di Aceh.

Menurut sumber, ada sejumlah pejabat teras Aceh turut membekingi keberadaan perusahaan tersebut untuk mengeruk biji besi di Lhoong. Keterlibatan pejabat itu dijadikan kekuatan perusahaan untuk terus beroperasi tanpa mengindahkan tuntutan warga.

“Hal inilah yang membuat perusahaan itu nyaman beroperasi terus meski tidak sesuai ketentuan Amdal. Mereka juga memperoleh izin operasi dengan mudah dari dinas,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, kemarin.

Menurutnya, para pejabat yang membekingi perusahaan penambangan itu bertugas di tingkat provinsi dan pemerintah kabupaten. Pejabat itu, kabarnya diberi konpensasi 10 persen dari hasil eksploitasi bijih besi.

“Kami telah memiliki datanya, tapi untuk saat ini belum bisa dipublikasi agar permasalahan tidak meleceng dari tujuan utama yang ingin ditempuh, yaitu menghentikan operasi PT. LSM yang merusak lingkungan,” kata sumber tersebut.

Hal sama juga disampaikan Zulfikar Muhammad, Kepala Divisi Hak Sipil dan Politik dari Koalisi NGO HAM Aceh. Dia juga menduga ada pihak yang membekingi PT. LSM untuk mengeksploitasi ekploitasi besi di Lhoong. Dugaan itu muncul akibat serangkaian tuntutan warga setempat tidak ditanggapi pemerintah.

“Ini patut kita pertanyakan. Padahal, kerusakan dan ekploitasi dilakukan PT. LSM telah menyalahi Amdal dan merusak lingkungan. Perusahaan itu juga berani beroperasi di tengah protes warga,” tandas dia.

Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2002 tentang pertambangan sudah menegaskan tentang keutamaan pendapat masyarakat dalam pendirian sebuah industri. Namun demikian, dalam kasus PT. LSM, kata Zulfikar, masyarakat justru menderita akibat perusahaan tersebut.

“Kita minta para beking itu diungkap ke publik agar tidak terulang di masa mendatang,” jelasnya.

Menyangkut hal ini, wartawan coba mengonfirmasi Direktur PT. LSM Alfian Cina melalui handphoneya, kemarin. Saat dihubungi pertama, handphone Alfian tidak aktif.  Setelah dicoba kembali, panggilan ke handphonenya tersambung dan dijawab seorang wanita yang mengaku Sekretaris PT. LSM.

“HP ini diberikan kepada saya oleh pak Alfian, dan saya di Jakarta. Nanti saya sampaikan apa yang anda inginkan pada pak Afian, biar beliau yang menjawab langsung,” ucapnya sambil mengakhiri pembicaraan.(crd)