Banjir menggenangi ribuan rumah penduduk di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, akibat hujan yang melanda wilayah tersebut dalam dua hari terakhir namun tidak ada korban jiwa dalam bencana alam awal tahun 2012 itu.

Dari Aceh Timur, Jumat (13/1), banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 50 hingga sekitar 70 centimeter mengenangi sejumlah desa antara lain Pantee Labu, Rambong dan Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari.

Sementara di Kabupaten Aceh Utara, banjir merendam di sebagian desa di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Pirak Timu, Tanah Luas, Lhoksukon dan Matang Kuli. Desa terparah ddilanda banjir di Aceh Utara yakni Alue Thoe, Hagu dan Sawang Kecamatan Matang Kuli.

Kepala Desa Alue Ie Mirah, Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur A Rahman, memperkirakan dampak banjir itu telah merendam sedikitnya 197 unit rumah (197 KK) penduduk atau 869 jiwa.

“Dari total itu, sekitar 60 KK sudah mengungsi ke meunasah (mushala) dan rumah famili yang bebas banjir. Sedangkan sisanya masih bertahan di rumah masing-masing,” katanya menyebutkan.

Ia menyebutkan, banjir yang juga diakibatkan meluapnya Krueng Keuroeto itu sejak Kamis (12/1) ditambah lagi hujan deras di kawasan pengunungan.

“Air sungai (Krueng) Keuroeto itu sebenarnya telah meluap dan mengenangi pemukiman penduduk sejak kemarin (Kamis) dan terparah pagi ini (Jumat),” kata Abubakar (45) warga Desa Alue Ie Mirah, Pantee Bidari.

Banjir luapan sungai akibat hujan deras itu juga berdampak rusaknya puluhan hektare lahan sawah yang ditanami padi siap tanam dan tanaman palawija lainnya karena genangan air.

Selain itu, sejumlah desa di Kecamatan Tanah Jamboe Aye Kabupaten Aceh Utara juga dilanda banjir antara lain Desa Lhokreudep, Matang Maneh, Buket Alue Ie Puteh, Tanjong Ara, Alue Mirah, Buket Jrat Manyang, Matang Raya, Lhokmeureubo dan Lhok Beringen.(berita8)