Ilustrasi Mamografi deteksi kanker

Ilustrasi Mamografi deteksi kankerMAMOGRFI kini menjadi sarana terbaik untuk melakukan deteksi dini pengobatan kanker payudara.

Dan, bagi Anda wanita berusia 40 tahun ke atas direkomendasikan melakukan mamografi setiap dua tahun sekali. Namun, masih banyak yang enggan melakukan mamografi, khususnya mamografi konvensional, karena prosesnya yang tidak nyaman.

Pada mamografi konvensional, payudara kita ditekan diantara dua plat untuk meratakan dan menyebar jaringan selama kurang lebih 20 menit.

Penekanan tersebut bertujuan untuk mempertipis jaringan payudara yang harus ‘ditembus’ X-ray mamografi, agar lebih sensitif menangkap ketidaknormalan pada payudara. Alhasil, payudara akan terasa nyeri dan kurang nyaman.

Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Dr Dradjat Riyanto Suardi SpB (K) Onk menyarankan untuk mengurangi ketidaknyamanan selama melakukan mamografi ada baiknya dilakukan pada saat setelah menstruasi.

Khususnya satu minggu setelah menstruasi berakhir. Pada saat ini payudara cenderung tidak lembek, sehingga mengurangi rasa nyeri ketika payudara ditekan.

Minuman berkafein seperti teh, kopi, dan minuman ringan juga mempengaruhi kelembekan payudara, sehingga disarankan tidak mengonsumsi minuman berkafein setidaknya seminggu sebelum melakukan mamografi.

Proses mamografi mengharuskan kita untuk melepaskan baju dari pinggang ke atas. Untuk mempermudah, sebaiknya kita memakai busana 2 piece.

Para ahli medis juga menyarankan pasien, agar tidak memakai deodoran, parfum, antiperspirant atau bedak, karena dapat meninggalkan residu yang bisa tertangkap X-ray dan mengganggu akurasi hasil.

Selain itu, kita juga diperbolehkan mendengarkan musik agar merasa lebih nyaman dan tidak bosan, asalkan bukan dari telepon genggam yang menggunakan earphone, karena radiasinya dapat mengganggu proses pendeteksiannya.

Dan, bila kita rutin melakukan mamografi sebaiknya lakukan di tempat pemeriksaan yang sama supaya hasil mamografi baru dapat dibandingkan dengan yang lama. (centroone)