Muara Batu – Sedikitnya 158 dari total 7.406 pelajar di Aceh utara dinyatakan absent dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMA hari pertama.

Mereka yang tidak hadir dikabarkan karena alasan sakit dan bahkan telah menikah. Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara, Drs Muhammad Jamil MKes kepada Harian Aceh, Senin (22/3/2010) merincikan, mereka yang tidak hadir disebabkan oleh: menikah sebanyak dua orang, satu orang keluar negeri, satu orang pindah sekolah ke luar daerah, 15 orang sakit, dan tiga orang sudah lulus paket C. ”Sisanya absen tanpa keterangan,” kata Jamil, ”Namun secara umum, UN berlangsung tertib.”

Bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid ketika meninjau langsung pelaksanaan UN meyakinkan, para peserta UN akan mampu meraih nilai di atas 5,5 sesuai standar kelulusan yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional.

Sementara Tim Pemantau Independen (TPI) di Kbupaten Aceh Utara kemarin menemukan berbagai persoalan terkait pelaksanaan UN. ”Banyak sekali soal-soal dan lembaran jawaban tertukar. Jadi terpaksa diverifikasi ulang untuk memaksimalkan pelaksanaan UN,” kata Penanggung Jawab Pengawas TPI dari Universitas Syiah Kuala Alamsyah.

SMS Jawaban UN

Kepsek SMA Negeri 1 Lhoksukon, Nasir disela–sela pelaksanaan UN mengatakan, tahun ini, permintaan undangan Perguruan Tinggi masih sama seperti tahun sebelumnya. Yakni, dari UGM, UI, UNER Surabaya, Andalas Padang, Malang. ”Tapi tahun ini tidak ada undangan dari Unsyiah,” ujarnya.

Kepala UPTD Lhoksukon, Razali mengatakan, dari lima SMA sederajat yang bernaung dibawah pimpinannya, tidak ditemukan kendala berarti. Namun, di SMA 2 Buket Hagu, sempat terjadi kekurangan Lembaran Jawaban Komputer (LJK). ”Tapi dapat segera diatasi,” imbuhnya, ”Kami juga mengingatkan para siswa untuk tidak percaya dengan isi SMS jawaban UN. Mengingat itu hanya ulah sejumlah oknum yang ingin mencari keuntungan dari ketakutan siswa.”

Bireuen

Sementara di Bireuen, tim Pemantau UN dari Kabupaten Bireuen wilayah tengah yang dipimpin Sekdakab Nasrullah Muhammad, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Drs Asnawi MPd, unsur kepolisian, DPRK dan unsur Dinas Pendidikan Provinsi  Aceh melakukan pemantauan di SMA Negeri 1, SMK Negeri 1, dan MAN Bireuen.

Dari tiga sekolah yang dikunjungi tim pemantau menemukan sedikitnya dua siswa tidak dapat mengikuti ujian akhir ini, satu dari 447 siswa peserta UN di SMA Negeri 1 Bireuen tidak hadir karena orang tuanya meninggal dan satu siswa di SMK Negeri 1 Bireuen tidak ikut ujian nasional karena sedang berada di luar daerah.

“Siswa yang tidak dapat hadir pada ujian hari ini akan mengikuti ujian susulan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Bireuen, Drs Asnawi MPd.

Ujian susulan bagi yang tidak hadir karena berhalangan direncanakan akan dilaksanakan 29 Maret sampai 1 April 2010. Sedangkan ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus paling cepat  45 hari terhitung hari pelaksanaan UN sekarang karena menunggu petunjuk lanjutan dari Departemen Nasional.(kha/win/zfl/del)