Peureulak – Dlapan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Peureulak, Aceh Timur kesurupan di halaman sekolah tersebut saat pelaksanan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Drs Abdulllah Arya, Senin (11/10).

Informasi yang berhasil diperoleh, sejumlah siswi yang kesurupan tersebut bertumbangan seraya berteriak-teriak histeris, sejumlah siswa/siswi lainnya maupun guru yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan dengan cara mengangkat para siswi ke ruangan.

Saat diangkat dan diberikan pertolongan, para siswi yang kesurupan itu sempat mengeluarkan kata-kata kotor berupa umpatan dan cacian. Tak hanya itu, wartawan yang hendak mengabadikan foto siswa yang kesurupan tersebut, juga sempat dimaki oleh salah seorang siswi kesurupan. Kejadian kesurupan itu berakhir pada saat sejumlah siswa membacakan ayat-ayat alqur’an dan asma Allah.

Kepala SMA Negeri Peureulak, Husaini MPd, kemarin kepada wartawan menyebutkan nama ke delapan siswi yang kesurupan roh halus itu, yakni diantaranya Syifa Mawaddah kelas XI, Darnawati (XI), Eva Dara Yanti (XI), Novi Is (XI), Riski Fadriah (XI), Yulia Utra (X), serta Ratna (XI), dan Maulidar (X), “ujar Husaini.

Kejadian siswi kesurupan disekolah tersebut rutin terjadi, dan umumnya berlangsung pada saat pelaksanaan upacara bendera, dimana siswi sedang tertibnya mengikuti upacara. “Kejadian ini sudah berlangsung sejak empat tahun terakhir, dimana sebelumnya pihak sekolah juga sudah pernah mencari solusi dengan cara memanggil sejumlah orang pintar untuk mengusir roh jahat itu, namun belum membuahkan hasil yang maksimal, mengingat kejadian ini kembali berulang dan terjadi pada hari ini,” terang Husaini.

Katanya, solusi lainnya yang diambil pihak sekolah yakni tidak mengizinkan siswa yang pernah kesurupan itu untuk mengikuti kegiatan upacara bendera pada hari Senin, namun kejadian itu juga masih terjadi dan rata-rata menimpa siswi yang sama.

Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Timur, Drs Abdullah Arya yang menyaksikan langsung kejadian tersebut mengatakan, sangat prihatin terhadap peristiwa kesurupan itu. Menurutnya kejadian tersebut diduga disebabkan adanya roh jahat yang masuk dalam raga sejumlah siswi. Pihaknya berharap adanya perhatian dari berbagai pihak untuk menanggulangi permasalahan kesurupan tersebut.

Informasi lain menyebutkan, kejadian kesurupan disekolah itu akan terjadi jika dalam pelaksanaan upacara bendera dipimpin oleh kalangan luar sekolah, mengingat sejumlah masyarakat sipil lainnya disana tidak pernah mengalami hal tersebut.(isk)