Julok – Tujuh siswi SMAN 1 Julok, Aceh Timur, Rabu (24/3/2010) kesurupan saat mengikuti Ujian Nasional (UN). Akibatnya, menit-menit terakhir ujian di sekolah itu menjadi kisruh.

Kesurupan di SMAN 1 Julok sudah sangat sering terjadi dalam tahun ini saja lebih kurang 20  kali. Setiap kejadian puluhan siswi kesurupan bahkan mencapai 70 orang dalam satu hari. Untuk mengatasi hal ini para wali murid baru-baru ini pernah melakukan rapat kordinasi bersama Muspika dalam mencari solusi mengatasi kesurupan, namun sampai kemaren kejadian itu masih tetap berlangsung.

Kepala SMAN 1 Julok Dra Salamah melalui Humasnya Abdul Muthaleb, kepada Harian Aceh mengatakan, kejadian berawal sekira pukul 10:00 Wib saat ujian hendak berakhir, tiba-tiba salah seorang siswi Khadijah Kelas III IPS, menjerit-jerit histeris dan disusul  Tiwi Arjuli kelas III IPS, Irma kelas III IPS, Nur Hajriani kelas III IPS, Murida Kelas III IPA, dan Dillia kelas III IPS, sehinnga suasana saat itu menjadi kisruh dan gaduh.

Kata Abdul Mutahleb, beberapa bulan terakhir kejadian kesurupan sering terjadi, dan  menjadi permasalahan yang merasahkan. Kejadian kesurupan yang terjadi kemarin di sekolah itu, sempat disaksikan para pengawas ujian dan anggota DPRK Aceh Timur Muliadi, kebutulan dia saat itu berada dilokasi dengan tujuan memantau UN bersama staf Dinas Pendidikan Aceh Timur.

Akhirnya berkat bantuan para guru disana kejadian kerupan yang terhadap tujuh siswa itu dapat diatasi.” Ini kejadian yang sudah sekian kali sejak sekolah ini berdiri pada tahun delapan puluhan dulu,” ucap Abdul Mutahlleb.

Dia menambahkan, untuk mengatasi kesurupan semasa UN dan hari selanjutnya, pihaknya akan mencari orang pintar. ”Nanti malam setelah shalat magrib akan kami datangkan Pak Rahmat dari Alue Ie Mira guna mengatasi kejadian tersebut, kita berharap kejadian itu dapat berakhir sampai disini,” katanya.
Persoalan kesurupan itu jauh-jauh hari  telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Aceh Timur, karena setiap kejadian kesurupan Proses Belajar Mengajar (PBM) sangat terganggu, sehingga fungsi sekolah tidak lagi optimal.

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur, H. Agussalim, SH, MH, saat dihubungi  mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari pihak sekolah. Sementara itu, Abu Li, penjaga sekolah SMAN 1 Julok, mengatakan ganguan berawal ketika Khatijah melihat banyagan dari luar gedung seorang anak tuyul lari. “Katanya dari teras belakang ada tuyul lari sehingga dia mengalami kesurupan dan terus disusul ke enam siswi lainnya, “ ungkap Abu Li.(*/ha/cis)