Wisatawan di Aceh (Serambi Indonesia/BUDI FATRIA)

PEMERINTAH Aceh terlihat mulai kembali menarik minat kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara melalui berbagai program wisata.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, kunjungan wisatawan ke Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue merosot signifikan pada Juli 2014 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Pada Juli 2014, jumlah penumpang di Bandara Sultan Iskandar Muda hanya mencapai 46.009 orang atau turun 33,97% dari Juni 2014. Tak hanya itu, jumlah penumpang angkutan laut juga menurun 8,69% menjadi 40.601 orang dari bulan sebelumnya. Adapun, jumlah wisatawan mancanegara di Aceh pada Juli 2014 hanya 929 orang atau turun 59,12% dari Juni 2014.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Pemprov Aceh lebih memilih mempromosikan langsung potensi wisata ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Australia. Pada Minggu (7/9/2014) lalu, perwakilan dari Aceh, yakni Sanggar Seni Mirah Delima Universitas Al Muslim Bireuen menjadi perwakilan dari Indonesia untuk bertandang mempromosikan pariwisata ke Australia.

Asisten III Sekretariat Daerah Aceh Muzakkar A. Gani menuturkan, perwakilan juga akan mengadakan pertemuan dengan beberapa lembaga ekonomi dan seminar.

“Selain mempromosikan pariwisata Aceh untuk menambah kunjungan, kami juga akan menjajaki peluang kerjama berbentuk investasi dengan Australia,” ujar Muzakkar, Kamis (4/9/2014).

Lebih lanjut Muzakkar menjelaskan, dalam kunjungan tersebut perwakilan akan menegaskan kondisi kondusif di Aceh pasca perjanjian perdamaian MoU Helsinki antara GAM dengan pemerintah Indonesia melalui seminar khusus.

Promosi pariwisata tak hanya dilakukan Pemprov Aceh, tapi juga Pemko Banda Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh pada bulan ini akan menggelar Aceh Dirt Bike ke-3.

“Acara ini tepat sekali untuk menjadi sarana promosi wisata alam dan budaya Aceh secara umum dan Banda Aceh secara khusus. Pesertanya akan datang dari banyak daerah di Indonesia. Pelaksanaannya yakni pada 13-14 September 2014,” tutur Kepala Disbudpar Banda Aceh T. Samsuar.

Berbeda dengan ADB sebelumnya, Samsuar menjelaskan, panitia telah menyiapkan dua alternatif jalur yakni untuk profesional dan amatir. Selain itu, untuk mempromosikan panorama alam Aceh, panitia juga mengubah jalur hingga 60%. (bisnis/afi)