RIBUAN masyarakat dari berbagai daerah di dalam dan luar Aceh memanfaatkan libur panjang natal dan tahun baru (nataru) usai peringatan 18 tahun tsunami Aceh.

Memanfaatkan momen libur panjang ini, para wisatawan mengunjungi destinasi wisata Museum Tsunami Aceh.

Banyak wisatawan yang sengaja datang dari luar Aceh. Tidak hanya wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum, ada juga rombongan wisatawan dari negeri jiran Malaysia yang datang serta beberapa orang turis dari Eropa.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, mengatakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk mengunjungi destinasi wisata edukasi kebencanaan itu yang ada di Aceh.

“Usai peringatan 18 tahun tsunami, sejumlah spot dan tempat-tempat wisata edukasi banyak dikunjungi wisatawan dan termasuk museum tsunami yang paling padat dari hasil laporan petugas disana,” sebut Almuniza di ruang kerjanya, Selasa, 27 Desember 2022.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ, menyebutkan, kunjungan wisatawan atau pengunjung yang datang ke museum dalam dua hari belakangan mencapai ribuan.

“Sejak hari Sabtu, 24 Desember 2022, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti jumlah kunjungan hari itu mencapai 2.210 orang. Pengunjung juga terus meningkat pada hari Minggu, 25 Desember 2022 yang mencapai 2.313 orang,” rincinya.

Hingga saat ini, sebut Syahputra, destinasi wisata sejarah ini terus dipadati pengunjung dalam momentum libur nataru. Khusus tanggal 26 Desember 2022, museum buka pada siang hari karena pagi hari mayoritas masyarakat Aceh mengenang 18 tahun tsunami.

“Kemarin (Senin, -red), walaupun kita buka mulai pukul 14.00-16.30 WIB, namun jumlah pengunjung yang datang ke museum mencapai 2.226 orang,” terang Syahputra.

Syahputra juga menjabarkan, selama tiga hari sejak Sabtu hingga Senin kemarin, museum telah dikunjungi oleh total 6.749 pengunjung dengan rincian, 134 orang wisatawan mancanegara dan 6.615 wisatawan nusantara.

Animo masyarakat untuk berwisata sangat tinggi, karena bertepatan dengan momentum nataru serta jumlah hari libur yang panjang sehingga dimanfaatkan untuk berwisata.

Selain berwisata atau rekreasi, Museum Tsunami Aceh juga kerap dijadikan pengunjung sebagai tempat edukasi, mitigasi, dan evakuasi jika bencana serupa terulang kembali.