Lhokseumawe – Bupati Aceh Utara diculik kawanan teroris beranggotakan tujuh orang usai menghadiri acara HUT Korem 011/Lilawangsa ke-48 di Lhokseumawe, Jumat (7/5/2010). Pejabat nomor satu di Aceh Utara itu dijemput paksa oleh pelaku tindak kejahatan dengan berpakaian preman, lengkap dengan popor senjata dan berperawakan garang.

Tak hanya itu, pengawal pribadi bupati terkapar bersimbah darah, karena ditembusi timah panas kawanan penebar teror.

Hal itu terjadi dalam simulasi demonstrasi ketrampilan taktik tempur singkat selama 12 menit yang dipamerkan prajurit TNI dalam peringatan HUT Korem 011/Lilawangsa ke-48 di Lhokseumawe.

Bupati tak berkutik saat dibawa kabur dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Masyarakat yang melihat peristiwa itu kemudian melaporkan informasi dimaksud kepada pihak berwajib.

Menerima laporan A1 itu, Satuan TNI Angkatan Darat di Wilayah Korem 011/Lw mendapat perintah untuk melakukan penindakan terhadap kelompok insurjen yang menyandera pejabat tersebut.

Di kawasan pemukiman penduduk, petugas menemui sasaran. Bupati diduga kuat disembunyikan di dalam rumah penduduk dengan pengawalan ekstra ketat dari kelompok penebar teror.

Setelah tiba di daerah sasaran, pasukan TNI AD terlebih dahulu melakukan tindakan persuasif dengan memberikan peringatan kepada kelompok insurjen untuk menyerah. Ajak itu tak dihiraukan. Komandan pasukan kamudian memerintahkan anak buahnya untuk menyerang terhadap sasaran yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pertempuran jarak dekat, kecepatan, dan pendadakan. Sandera akhirnya berhasil dibebaskan dan misi berhasil.

“Musuh yang berada di dalam tak memiliki kesempatan untuk melakukan perlawanan. Disamping itu kemampuan menembak reaksi cepat dan akurat adalah kemampuan utama yang harus dimiliki oleh setiap prajurit yang melaksanakan taktik ini.”

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah dalam amanatnya mengatakan, Korem 011/ Lilawangsa wajib mengembangkan kemampuan seluruh prajurit di jajarannya untuk dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan komponen masyarakat lainnya. Dengan demikian, ujar dia, akan terjalin hubungan yang kokoh dan kuat antara TNI dan rakyat guna mewujudkan Aceh yang damai dan sejahtera dalam iklim keamanan dan ketertiban yang kondusif.

“Begitupun, pada bulan Juni mendatang akan dilaksanakan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Wilayah Kodim 0113/ Galue dan Kodim 01018/ Agara. TNI akan hadir bersama dengan masyarakat, baik suka maupun duka,” pungkas Pangdam.(*/ha/win)