Jakarta — Sudah jadi rahasia umum, privasi menjadi momok tersendiri saat menggunakan jejaring sosial. Tidak hanya itu saja, berbagai layanan situs lainnya juga menjadi perhatian tersendiri.

Facebook, salah satunya situs jejaring sosial yang kerap bermasalah dengan data pribadi pengguna, hal ini yang sering terjadi saat data pengguna disebarkan untuk pelanggannya yang memberikan iklan.

Dengan jumlah pengguna paling banyak di dunia, situs Facebook belum bisa dipecayai oleh para pengguna internet. Bahkan pengguna internet lebih mempercayai Amazon dan Google dibandingkan situs besutan Mark Zuckerberg tersebut.

Facebook dengan hampir satu miliar pengguna di dunia menggunakan data kegemaran dan hobi penggunanya untuk membantu para pengiklan menyasar pasar yang tepat.

Hampir sepertiga dari pengguna internet mengatakan mereka nyaman dengan cara Facebook mengelola data-data pribadi mereka untuk menyediakan iklan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, demikian hasil temuan dari survei yang dilakukan oleh salah satu firm penelitian, Harris Interactive di New York.

Sementara itu ada sebanyak 66 persen pengguna internet yang lebih percaya kepada Amazon, mereka menilai situs jual beli ini lebih bisa menggunakan data transaksi untuk merekomendasikan produk baru kepada pelanggannya. Google sendiri mendapatkan sekitar 41 persen pengguna yang dinilai bisa menggunakan jejak pencarian mereka untuk memberikan iklan yang tepat.

Survei dari Harris sendiri melibatkan 2.262 orang dewasa di Amerika Serikat, pada 2012, dan menanyakan seberapa nyaman mereka membiarkan data-data pribadi mereka digunakan oleh berbagai perusahaan dan pedagang online (e-commerce). (red/dbs)