Lhokseumawe – Pengelola SMA Negeri 1 Lhokseumawe mengeluarkan peringatan tegas terhadap peserta Ujian Nasional (UN). ”Mereka yang mencoret seragam sekolah pasca UN dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) akan ditahan ijazahnya.”

“Tadi pagi (kemarin-red) sebelum mengikuti mata pelajaran terakhir UN, kami mengumpulkan seluruh peserta ujian. Mereka diingatkan agar tidak mencoret seragam sekolah setelah selesai mengikuti UN maupun UAS. Karena, persyaratan untuk mengambil ijazah, selain harus membawa kartu ujian, mereka juga diwajibkan memakai seragam sekolah yang lengkap. Jika tidak, maka ijazahnya tidak kita berikan,” kata Kepala SMAN 1 Lhokseumawe Zainal Abidin Ali, Jumat (26/3/2010) siang.

Menurut Zainal Abidin, peringatan tegas agar tidak mencoret seragam sekolah paska UN, dipatuhi oleh semua peserta ujian di sekolah ternama ini. Tapi, kata dia, para siswa tersebut masih harus mengikuti UAS yang dimulai pada Senin-Rabu mendatang. “Kita harapkan mereka tetap patuh dengan peringatan yang telah disampaikan hingga selesainya UAS. Karena jika tidak, maka ijazahnya kita tahan. Kalau ternyata nantinya tetap ada yang membandel, maka akan kita kenakan sanksi termasuk memanggil orangtuanya untuk kita bimbing,” katanya.

Ia menyebutkan, pihak sekolah siap menampung seragam sekolah peserta UN untuk disumbangkan kepada siswa yang kurang mampu. “Kalau mau diserahkan sendiri langsung kepada adik-adik mereka yang kurang mampu, juga boleh. Karena di sekolah ini juga ada anak panti asuhan, dari keluarga miskin, dan anak yatim. Jadi, seragam sekolah mereka lebih bermanfaat disumbangkan kepada anak-anak kurang mampu daripada dicoret-coret,” ujar Zainal Abidin.

Menurut dia, pihaknya juga melarang siswa melakukan konvoi di jalan paska berakhirnya UN dan UAS. Karena hal itu, kata dia, berpotensi terjadinya tawuran antarsiswa. “Selain itu kita ingatkan agar tidak merayakan selesainya UN dengan hura-hura, seperti membuat acara kumpul-kumpul di lokasi yang rawan terjadinya hal-hal tidak baik,” lanjutnya.

Gagal Ikut UN

Zainal Abidin Ali yang juga Ketua Panitia Sub Rayon UN SMA/MA sekota Lhokseumawe tahun pelajaran 2009/2010, mengatakan, dari 2.244 peserta UN SMA/MA di kota ini, 18 siswa gagal mengikuti ujian tersebut.

“Jumlah SMA/MA di Kota Lhokseumawe sebanyak 13 sekolah dengan jumlah peserta UN 2.244 siswa.  Yang tidak hadir mengikuti UN, yakni SMA Sukma Bangsa 11 orang, SMAN 2 dan MAS Muhammadiyah masing-masing dua orang. Selain itu, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, dan MAS Paloh masing-masing satu orang,” kata Zainal Abidin.

Menurut Zainal, pengumuman kelulusan UN direncanakan akan diumumkan serentak pada 26 April 2010. Bagi siswa yang sakit atau berhalangan dengan bukti yang jelas, sehingga gagal mengikuti UN, diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan pada Mei 2010. Begitu juga dengan ujian ulangan bagi yang tidak lulus, kata dia, akan dilaksanakan pada Mei tahun ini.nsy