Banda Aceh — Kegiatan pengamanan kewilayahan di Aceh ditingkatkan seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat menyambut Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriah.

“Pengamanan kewilayahan akan ditingkatkan, seperti di pusat keramaian, pasar, perbankan untuk mengantisipasi kriminalitas di daerah ini,” kata Kabid Humas Polda Aceh Gustav Leo di Banda Aceh, Senin (30/07).

Hal itu disampaikan menanggapi perkembangan situasi keamanan di Aceh, terutama setelah kasus perampokan di kantor Perum Pegadaian wilayah Aceh di Banda Aceh, Sabtu (28/07).

Ia menjelaskan, peningkatan pengamanan kewilayahan ini telah dilakukan dimasing-masing Polres di seluruh Aceh.

“Yang jelas, setiap pihak bank atau lembaga keuangan nonbank lainnya yang mengkomunikasikan dengan kami (polisi), maka akan diberikan pengamanan seusia prosedur yang berlaku,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan penyelidikan kasus perampokan Perum Pegadaian di Banda Aceh, Gustav menjelaskan hingga kini kasus itu masih terus diselidiki.

“Yang pasti kasusnya masih kita selidiki dan kita kembangkan melalui pengumpulan data-data di tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi-saksi atas kejadian itu,” ujarnya.

Sebelumnya, kantor Perum Pegadaian area Aceh dirampok empat orang pria yang menggunakan senjata api jenis pistol sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu (28/07).

Kawanan perampok yang menggunakan mobil kijang untuk menjalankan aksinya itu, berhasil membawa lari perhiasan milik nasabah pegadaian senilai sekitar Rp1,8 miliar dan uang tunai Rp90 juta. (ant)