MUSEUM Tsunami Aceh kembali menerima kunjungan dari Konsulat Jepang Cabang Medan, Sumatera Utara, yaitu Mr. Aoki Takashi yang disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan Aceh, Reza Fahlevi serta Koordinator Museum, Almuniza Kamal, Kamis (2/2/2017).

Dalam kunjungan tersebut, kedua belah pihak membicarakan mengenai agar diselenggarakannya atase kebudayaan atau pertukaran pameran kebudayaan Aceh-Jepang. Kemudian pada saat bersamaan kedua pihak saling bertukar informasi tentang Aceh dan Jepang terutama mengenai isu tsunami.

Menurut Aoki, nama Aceh bukanlah nama yang asing bagi masyarakat Jepang dikarenakan sama-sama memiliki kesamaan dalam hal bencana yaitu rentan gempa dan tsunami. Ia juga menyampaikan harapannya agar nama Aceh dan Pulau Weh-Sabang untuk lebih disebut atau diperkenalkan pada tamu-tamu khususnya wisatawan dari Jepang.

Selain itu hal yang berkaitan dengan perbaikan koleksi serta pengembangan teknologi untuk Museum dengan membuka kerjasama dengan pihak Jepang juga menjadi topik yang dibahas pada kesempatan kunjungan siang tadi.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan ikatan kerjasama antara Aceh dan Jepang mengenai pengembangan pariwisata Aceh untuk lebih baik dimasa mendatang.

Selain berdiskusi di ruang Manajemen Museum, didampingi koordinator Museum, Aoki juga menyempatkan diri untuk berkeliling mengunjungi ruang pamer yang ada di Museum Tsunami Aceh.

Salah satu ruang yang dikunjungi yaitu Japan Corner yang berada dilantai 3 Museum, dimana dalam ruang tersebut para pengunjung dapat menyaksikan beberapa slide yang dipajang dan berisi informasi mengenai gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang berikut ragam kebudayaan Jepang.

Ruang Japan Corner adalah merupakan salah satu hasil kerjasama antara pemerintah Aceh dengan pemerintahan Prefektur Wakayama Jepang yang diresmikan pada 17 April 2016 lalu dengan tujuan sebagai media pembelajaran mitigasi bencana.