Banda Aceh – Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh menyita empat pucuk senjata api laras panjang dan pendek serta lebih 1.000 butir amunisi yang diduga milik teroris yang ditemukan di dua lokasi terpisah di wilayah tersebut.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes (Pol) Farid AS di Banda Aceh, Rabu membenarkan adanya penyitaan empat pucuk senjata api dan ribuan butir amunisi campuran oleh aparat kepolisian Polres Lhokseumawe pada Selasa (16/3/2010) malam.

Senjata api tersebut ditemukan di dua lokasi terpisah, yang merupakan hasil pengembangan penyelidikan setelah salah seorang yang diduga jaringan teroris menyerahkan diri kepada aparat kepolisian setempat.

Muchtar (25), mantan Sekretaris Dayah Mujahiddin di Gampong (Desa) Blang Mangat, yang tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Aceh, menyerahkan diri kepada aparat kepolisian Polres Lhokseumawe pada Selasa (16/3/2010) petang.

Senjata api masing-masing tiga pucuk pistol colt dan sepucuk senjata laras panjang jenis M-16 bersama sebanyak 1.064 butir amunisi campuran itu ditemukan di kawasang Paya Bakong dan Blang Cruem, Kemukiman Kandang, Lhokseumawe,

“Senjata api itu merupakan hasil pengembangan setelah tersangka teroris tersebut menyerahkan diri kepada kami,” kata sumber polisi di Polres Lhokseumawe.

Sementara itu, tersangka teroris yang menyerahkan diri tersebut kini telah diboyong oleh aparat kepolisian ke Markas Polda Aceh di Banda Aceh.

Polda Aceh yang diperkuat Detasemen khusus (Densus 88) hingga kini terus memburu para tersangka teroris di sejumlah wilayah di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Pihak berwajib menyebutkan sekitar 14 orang tersangka teroris diperkirakan masih bersembuyi di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

Sebagian besar anggota jaringan teroris tersebut adalah pelarian dan DPO aparat kepolisian di Jakarta dan Pulau Jawa, yang memanfaatkan Aceh sebagai tempat latihan kelompok bersenjata tersebut.(*/ant)