Seputaraceh

Syakir Daulay, Dai Cilik Sekaligus Penghafal Alquran

Foto Syakir Daulay saat masih kecil.
Foto Syakir Daulay saat masih kecil.(Foto Ist)

BireuenSyakir Daulay yang merupakan dai cilik asal Bireuen, Aceh yang sarat prestasi sekaligus penghafal Alquran yang merupakan anak dari pasangan M Hasan Achmad Daulay dan Nazariah. Ternyata setelah hijrah ke Jakarta dan Banten dari Bireuen dengan tujuan menuntut ilmu dalam upaya pengembangan bakatnya memasuki pasantren Tahfidh Daarul Quran pimpinan ustaz M Yusuf Mansur di Tangerang Banten.

Alhamdulilah selama di pasantren itu, bakatnya sangat berkembang dan Syakir setelah memperoleh rating yang grafiknya naik setelah dua kali mengikuti latihan kemerduan suara dalam Azan, kemudian ia dimanfaatkan oleh media televisi nasional Trans7 untuk mengisi suara azan Magrib pada tahun 2012 yakni Juli tanggal 23 dan tanggal 29 serta Agustus tanggal 1-3-6-14 dan 18.

Dan bagi kita yang ingin melihat secara dekat bagaimana sosok Syakir Daulay pasangan anak M Hasan-Nazariah melantunkan suaranya dalam memanggil insane untuk Shalat boleh menanti azan magrib pada tanggal tersebut di atas (1-3-6-14 dan 18 Agustus 2012).

Syakir Daulay M Hasan yang merupakan cucu dari Tgk Achmad Daulay asal Maga Lombang Kota Nopan Madina Sumatera Utara yang merantau ke Bireuen pada tahun 1944 dan meninggal juga di Bireuen-Aceh pada 1966 lalu berhasil membina keluarga sakinah mawaddah namun sayangnya beliau tidak mampu melihat keberhasilan cucu-cucunya Syakir Daulay (10), Fauzan Daulay (14), Zikry Daulay (17), Hamimi (19) yang semuanya berprestasi sesuai dengan keinginannya dan kini semuanya sudah hijrah ke pulau Jawa untuk menimba ilmu di Pesantren dan semuanya sudah mampu menghafal Al-Quran namun belum semuanya 30 juz.

Masyaallah, Syakir Daulay yang masih sangat kecil dalam sekelumit sejarah kiprahnya menuntut ilmu ternyata memang bakatnya ke qari sudah mencuat sejak masa ia bersekolah SD Negeri 1 Bireuen. Ia sudah menunjukkan prestasinya yang gemilang. Menurut M Hasan ketika ditemui di rumahnya seusai shalat tarawih menyebutkan, anaknya itu sejak masih bersekolah di SD memang sudah nampak bakatnya.

Disebutkan, ketika anaknya Syakir masih duduk di kelas V SD Negeri 1 Bireuen sudah muncul begitu juga kakaknya Fauzan juga sama yakni ketika masih bersekolah di SD Negeri 3 Bireuen sudah Nampak dan mempunyai bakat dan kemampuan menjadi Qira’ah Alquran. Syakir Daulay selalu mengikuti kakaknya Fauzan Daulay yang dikala berusia 6 tahun sudah bisa membaca Alquran dan Usia 8 tahun Fauzan sudah mulai belajar membaca Alquran secara Qiraah pada Tgk Suryani di Gampong Baro Kecamatan Peudada.

“Selama bulan puasa anaknya Fauzan ‘dikarantina’ dirumah Teungku dan Syakir dikala itu selalu belajar sama kakaknya Fauzan. Dan Fauzan pada usia 10 tahun mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran ke XXIX Kabupaten Bireuen, ia berhasil meraih juara II tahun 2008 lalu, Alhamdulillah. Ini merupakan Rahmat Allah,” ujar ayahnya.

Baca Juga: Bagaimana Alquran Bisa Mudah Dihafal?

M Hasan menyebutkan ternyata apa yang diraih Kakaknya Fauzan, Syakir merasa optimis untuk mengimbanginya apalagi kemerduan suara kakaknya itu ia juga merasa harus mampu seperti kakaknya dan bahkan berusaha melebihi kakaknya itu.

Antusiasnya Syakir untuk mampu mengimbangi prestasi kakaknya itu ternyata Syakir Daulay tidak mau kalah dan mulai belajar membaca Alquran berirama sejak umur 6 tahun juga pada teungku yang sama. Syakir Daulay sejak dibangku sekolah SD Negeri 1 Bireuen kelas sudah mengawali lombanya dengan menjadi peserta tercilik saat diadakan Seleksi Tilawatil Qur’an Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen pertengahan tahun 2008.

“Karena antusiasnya dan berusaha untuk mampu meraih prestasi seperti kakaknya hingga mengikuti MTQ tingkat kabupaten, Syakirpun memohon kepada saya untuk bisa mengikuti MTQ walaupun juri tidak menilainya. Inilah pertamanya merupakan tantangan bagi kami untuk terus menggodoknya,” ungkap M Hasan mengenang peristiwa awalnya.

M Hasan menyebutkan, demi tidak kecewa anaknya, ia bertemu dengan panitia penyelenggara dan mengemukan keinginan anaknya. Alhamdulillah pihak panitia mengabulkan permintaannya agar anaknya mengaji sebagai peserta tamu dari Kecamatan Kota Juang dalam MTQ XXIX Kabupaten Bireuen akhir tahun 2008.

Kemudian pada Selasa 23 Juni 2009, Syakir dimintakan oleh panitia MTQN Kabupaten Bireuen untuk mengikuti MTQN di Aceh Tengah sebagai peserta tamu dari Kabupaten Bireuen. Disana juga banyak para pelantun suara dalam melantunkan ayat suci AlQuran mengacungkan jempol.

Disitulah tambah M Hasan, setelah naik ke kelas III belumpun naik ke kelas IV, Syakir selalu merengek pada ayahnya untuk pindah sekolah ke Jakarta sehingga dirinya dibuat pusing karena kekurangan biaya karena tiga kakaknya juga sudah bersekolah di Banten.

“Namun saya pikir daripada ia stres karena setiap harinya termenung, dengan berbagai cara pada bulan Desember 2009 Syakir saya pindahkan sekolah ke SD Negeri Pondok Labu 12 Pagi Jakarta Selatan sampai naik kelas IV dan pada bulan Juli 2010 barulah melanjutkan ke Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Tangerang dan sekarang ia sudah menduduki bangku sekolah SD Daarul Quran Tangerang kelas VI.

Menyangkut saat ini semua anaknya bersekolah ke pasantren Tahfidz Daarul Quran Tangerang, M Hasan menyebutnya itu semua atas permintaan anak-anaknya dan ke hendak Allah dan sekaligus kami sebagai orangtua hanya mengarahkan dan membimbingnya saja dengan petuah-petuah apalagi dia itu mau berusaha untuk berprestasi dan perlulah diarahkan kemauannya serta berdoa kepada-Nya untuk berhasil.

Prestasi Syakir Daulay

Mengenai prestasi yang diraih Syakir Daulay, M Hasan menyebutkan, anaknya selama di Aceh pernah sebagai peserta Cilik Tilawah Anak-Anak Putra Seleksi MTQN Kecamatan Kota Juang Tahun 2008, kemudian peserta Eksibisi MTQN Kabupaten Bireuen Tahun 2008 dan MTQN Provinsi Aceh Tahun 2009 dan bahkan yang memang harus disalurkan pengembangan bakatnya karena Syakir sudah mampu menghafal sejumlah Juz Al Qur’an di kala itu.

Selama di Jakarta pernah juara harapan I MTQ cabang Tartil Provinsi DKI Jakarta 2010 dan juara 1 Audisi Azan Anak Indonesia kerjasama dengan Global TV. Dan bila ada mendengarnya, Alhamdulillah suara azan magrib sejak September 2010 sampai Desember 2011 di Global TV adalah suara Syakir Daulay.

Kemudian Syakir Daulay juga meraih juara I Loketa Tartil Putra antar SD Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan pada 2011 lalu, pernah juga juara II MTQ Cabang Tartil 1 juz Jakarta Timur 2012, peserta MTQ Cabang Tartil Provinsi DKI 2012, juara I MTQ Cabang Tartil Kota Tangerang 2012 serta peserta MTQ Cabang Tartil Provinsi Banten 2012.[]

Belum ada komentar

Berita Terkait