Mekkah — Untuk menyongsong prosesi puncak ibadah haji, saat ini ribuan tenda berdinding kain berukuran sekitar empat meter persegi sudah berdiri di Padang Arafah.

Petugas Satuan Operasi Armina Indonesia, Abu Haris Mutohar mengatakan pihaknya telah mempersiapkan keperluan para jamaah dengan perencanaan yang tersusun rapi untuk Mina, Muzdalifah dan Arafah. Ia pun tidak ada yang meleset dari perhitungan.

Proyeksi ritual ibadah ‘wukuf’ di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina petugas telah memasang bendera negara dan tanda-tanda kloter serta pamflet asal jamaah yang akan menempati tenda-tenda tersebut.

Maktab-maktab di Mina juga telah dicoba menggunakan alat pendingin udara serta tulisan tanda penempatan jamaah sesuai kloter dan asal jamaah juga telah terpasang.

Sejak H-3 wukuf, petugas telah dipersiapkan melakukan simulasi pergerakan jamaah haji dengan pengaturan waktu yang tepat guna menghindari terjadinya penumpukan.

Sebelum prosesi Armina, kata Abu Haris, petugas harus memastikan tidak ada jamaah yang tertinggal di seluruh tempat di kota Mekkah, baik di pemondokan, Masjidil Haram, dan tempat-tempat lainnya.

“Akan dilakukan ‘sweeping’ oleh seluruh panitia di sektornya masing-masing dan dipastikan semua telah memakai pakaian ihrom menjelang keberangkatan,” katanya.

Dalam perencanaan itu juga telah digambarkan pelaksanaan ‘safari wukuf’ dan ‘pembadalan’ bagi jamaah yang sakit dan tidak dapat melaksanakan lempar jumrah. “Tim juga mengawasi keseluruhan pergerakan semua jamaah Indonesia, baik jamaah reguler maupun jamaah khusus,” kata Abu Haris.

Minggu (21/10) ini merupakan hari terakhir kedatangan jamaah haji di Arab Saudi. Indonesia mendapat kuota 211.000 kuota pada tahun ini yang meliputi 194.000 jamaah reguler dan 17.000 jamaah khusus. (harianterbit.com)