Banda Aceh – Tim pengawas dan Tim Pemantau Independent (TPI) Aceh yang dikoordinir Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Senin (29/3/2010) membantah adanya kecurangan selama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA.

“Yang ada hanya kesalahan pendistribusian lembaran soal dari Jakarta. Sedangkan jawaban UN yang masuk ke sejumlah HP  (handphone-red) sama sekali tidak benar serta banyak salahnya,” kata Sekretaris Tim Pengawasan dan TPI Aceh Yusrizal, kemarin

Menurutnya, penyebaran pesan (SMS) berisi jawaban asal-asalan ke handphone siswa merupakan ulah oknum tertentu yang tidak ingin siswa Aceh memperoleh hasil yang maksimal di UN 2010. Selain itu, kata dia, pelaksanaan UN sering dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk meraih keuntungan dengan menjual-belikan kunci jawaban salah.

“Kita sudah mengawasi proses percetakan soal UN di Cibubur, Jakarta dengan didampingi tiga polisi dari Aceh. Pemberkasan hingga pendistribusian ke Polsek di seluruh Aceh selama ini tidak ada pelanggaran,” papar dosen Unsyiah itu.

Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah laporan media dan warga terkait kebocoran soal terjadi. Namun semua laporan itu tidak memiliki data akurat sehingga tingkat kebenaran masih diragukan.

“Tiap tahunnya pasti ada SMS berisi jawaban soal UN, namun jawaban itu tidak benar,” akhirinya.(*/ha/crd)