Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan aktivitas terorisme di Naggroe Aceh Darusalam (NAD) bukan dari unsur Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Menurut Presiden, mereka merupkan kelompok organiasai yang rapi dan memilih NAD sebagai lokasi latihan.

“Ini bukan unsur GAM yang dulu. Benar-benar kelompok teroris yang mengorganisasi diri dengan rapi, memilih tempat-tempat daerah latihan di Aceh dengan harapan orang sekarang tidak lagi melihat Aceh sebagai daerah konflik,” kata Presiden dalam pembukaan sidang kabinet bidang politik, hukum, dan keamanan di kantor presiden, Jakarta, Jumat (5/3/2010).

Menurut Presiden, mereka berharap masyarakat terlena sehingga kelompok terorisme itu dapat melakukan segala persiapan dan melancarkan aksi-aksi terorisme.

Presiden juga memberikan apresiasi kepada jajaran Menkopolhukam, khususnya Kapolri, dalam melaksanakan operasi pemberantasan terorisme atau sel-sel terorisme di NAD. Presiden juga meminta dilakukan kerja sama yang baik antara gubernur, bupati, wali kota yang ada di NAD dengan aparat keamanan serta ulama dan tokoh Agama di NAD.

“Sampaikan betul bahwa ini adalah sel dan unsur teroris. Saya mendapatkan laporan bahwa pemimpinnya pun bukan orang Aceh dan sebagian dari mereka berasal dari luar Aceh,” tukas Presiden. (*)

(Media Indonesia)