Jantho – Puluhan siswa SMA/sederajat di Aceh Besar dan Banda Aceh tidak hadir pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Senin (22/3/2010). Selain sakit, penyebab lain siswa absen karena menikah dan meninggal dunia.

Di Banda Aceh, ada 43 siswa tidak ikut UN karena alasan sakit dan lainnya. Ketidak hadiran peserta UN terbanyak dari SMK Muhammadiyah berjumlah 23 siswa kemudian disusul SMK 2 Banda Aceh 12 siswa.  Sedangkan SMKN 1 lima siswa, SMKN 3 berjumlah satu siswa,  SMK 4 sebanyak satu siswa dan SMTI satu siswa.

Sementara di Aceh Besar, ada 23 siswa SMA  yang tidak ikut UN, di antaranya sembilan siswa SMAN Seulimuem dan 14 siswa SMAN Ingin Jaya. Sebagian dari mereka merupakan peserta UN ulangan tahun lalu.

Kadis Pendidikan Aceh Besar Drs. Bahtiar Yunus mengaku informasi diperolehnya dari petugas di lapangan, penyebab ketidakhadiran siswa di SMA Ingin Jaya karena sedang mengikuti ujian di sejumlah fakultas. Selain itu, kata dia, seorang siswa meninggal dunia dan seorang siswa lainnya menikah.

“Saat dikonfirmasi guru setempat katanya sedang mengikuti ujian di kampus. Mungkin mereka ini telah lulus pada paket C tahun sebelumnya dan mendaftarkan diri lagi pada UN tahun ini. Sementara untuk SMA Seulimuem, saya belum mengetahui alasan mereka tidak ikut UN hari ini (kemarin-red). Namun bagi siswa yang sakit, nantinya dapat mengikuti ujian susulan,” kata Bahtiar yang mendampingi Bupati Aceh Besar Bukhari Daud saat meninjau peserta UN di Aceh Besar.

Pantauan wartawan kemarin, pelaksanaan UN di SMAN Montasik sempat molor. Puluhan siswa terpaksa menunggu selama hampir 30 menit akibat tidak cukupnya lembaran jawaban computer (LJK). Namun, masalah tersebut akhirnya dapat diantisipasi setelah petugas mendatangkan LJK dari sekolah yang sebagian siswa tidak hadir.

Sementara di Banda Aceh, pelaksanaan UN berjalan tertib. Pihak  panitia tidak menemui kendala dalam proses penyaluran lembaran soal.

Hal itu diakui Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh T. Saifuddin. Menurutnya,  pada tahun ini jumlah siswa peserta UN tingkat tingkat SMA, MA dan SMK Kota Banda Aceh sebanyak 4.794 siswa yang mereka terbagi dalam 268 ruang.

Menurut Saifuddin, pemerintah tidak menargetkan 100 persen kelulusan siswa pada UN 2010. Namun demikian, dia juga mengharapkan siswa di kota itu 100 persen lulus UN.

”Kita mengharapkan kelulusan itu murni dari siswa tanpa ada kecurangan dalam pelaksanaannya. Kita optimis pada pelaksanaan UN tahun ini, karena pada tahun lalu saja tingkat kelulusan mencapai 98 persen,” kata Saifuddin saat meninjau pelaksanaan UN di SMA 7di Banda Aceh, kemarin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrga Kota Banda Aceh Sofyan Sulaiman mengatakan, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UN pada hari pertama diberikan kesempatan untuk ikut Ujian susulan pada Senin (29/3/2010) mendatang.

”Begitu juga bagi yang tidak lulus UN juga akan di adakan ujian ulangan di bulan berikutnya,” katanya.

Dalam kunjungan hari pertama pelaksanaan UN di Kota Banda Aceh, selain Sekda Kota Banda Aceh T. Saifuddin dan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh Sofyan Sulaiman, juga hadir dalam rombongan Kakandepag Kota Banda Aceh H Aiyub Ahmad serta Kabag Humas Pemko Banda Aceh Mahdi Ibrahim dan sejumlah staf lainnya.(*/ha/mrz/car)