Bireuen – Entah sengaja tidak diganti atau memang tidak punya dana perawatan, nyaris semua ban mobil dinas operasional –jenis Toyota Kijang dan Avanza— camat se-Kabupaten Bireuen yang terdiri ‘botak’.

“Ban mobil camat sangat riskan terhadap kecelakaan, karena hampir semua bannya sudah aus hingga licin. Ini sengaja tidak diganti atau memang tidak ada uang untuk mengganti,” tanya M Nasir, warga Bireuen kepada sejumlah camat di Pendopo Bupati Bireuen, Jumat (9/7/2010) sore.

Konon lagi, menurut Nasir, mobil camat dikerahkan panitia pelaksana untuk antar jemput (transportasi) guna menyukseskan Porprov XI Aceh di Bireuen. “Kalau bannya sudah botak begini dan sudah nampak benangnya, apa mungkin digunakan untuk Porprov,” kata Nasir.

Beberapa camat yang akan keluar komplek pendopo secara kebetulan berhenti di dekat Wartawan dan beberapa warga Bireuen lainnya bergiliran memberikan tanggapan beragam atas ‘botaknya’ ban mobil mereka yang amat riskan bagi keselamatan penggunanya.

“Beginilah camat di Bireuen, untuk ganti ban mobil saja tidak ada uang,” kata camat bagian Barat Bireuen. Sementara camat lain setelahnya mengatakan, “Jangan diributkan, kami sendiri takut mengendarainya, tapi benar-benar tidak ada uang untuk mengganti ban, hingga luen lagee nyoe,” kata camat lainnya.

Sementara beberapa camat lainnya ada yang tersenyum saja, adapula yang langsung menyilangkan jarinya dimulut. “Phet that bang, ini mau dipakai pula untuk Porprov, saya bilang bannya harus diganti dulu, kalau tamu celaka, yang malu Bireuen,” kata camat wilayah Timur Bireuen.

Beberapa camat mengatakan, “Kondisi mobil dinas yang tidak terawat, bahkan bannya yang juga tidak mampu diganti meski sudah botak bukan disengaja, tetapi karena kesulitan keuangan, terlebih dana operasional camat di Pemkab Bireuen belum semuanya cair.”(*/ha/del)