Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meliris sebuah laporan yang merangkum kejadian gempa bumi 8,5 SR melanda Indonesia di wilayah barat Pulau Sumatra.

Laporan gempa yang berpusat di Pulau Simeulue, Aceh tersebut dirangkum berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG – Jakarta, USGS – Amerika Serikat, dan GFZ – Jerman, yakni sebagai berikut:

1. Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, tanggal 11 April 2012, pukul 15:38:29 WIB.

Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa bumi berada pada koordinat 2,40°LU dan 92,99°BT, dengan magnitude 8,5 SR pada kedalaman 10 km, berada 320 km di sebelah barat P. Simeulue. Sedangkan menurut USGS, pusat gempabumi berada pada koordinat 2,35°LU dan 93,07°BT, pada kedalaman 33 km dan magnitudo 8.6 Mw.

Menurut GFZ, pusat gempabumi berada pada koordinat 2.25°LU dan 93,14 °BT, pada kedalaman 10 km dan magnitudo 8.5 Mw. Gempabumi utama tersebut diikuti oleh gempabumi susulan (tabel 1 dan 2)

Setelah gempa bumi utama dan serangkaian gempa bumi susulan, terjadi gempa bumi besar pada pukul 17:43.01, berlokasi 190 km di sebelah selatan pusat gempa bumi pertama.

Menurut BMKG gempa bumi ini berpusat pada koordinat 0,78°LU dan 92,15°BT, dengan magnitude 8,8 SR pada kedalaman 10 km, berada 483 km di sebelah baratdaya P. Simeulue.

Sedangkan menurut USGS, pusat gempa bumi berada pada koordinat 0,77°LU dan 92,45°BT, pada kedalaman 16,4 km dan magnitudo 8.2 Mw. Menurut GFZ, pusat gempa bumi berada pada koordinat 0.76°LU dan 92,43 °BT, pada kedalaman 10 km dan magnitudo 8.5 Mw.

2. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi

Pantai barat Sumatera Utara dan Aceh pada umumnya disusun oleh batuan muda berupa aluvium yang diselang-seling oleh pantai terjal yang disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan pra-Tersier.

3. Dampak gempa bumi

Gempa bumi pertama menimbulkan kepanikan masyarakat di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru dan Padang. Gempa bumi terasa di PPGA Bur ni Telong (V MMI), Tandikat, Marapi, Talang (III MMI), Sorik Marapi (IV MMI) dan Peut Sagoe (VI MMI).

Gempa bumi kedua menyebabkan terjadinya kenaikan muka air laut di Sabang (106 cm), Meulaboh (60 cm), Sabang (31 cm), Telukdalam-Nias (15 cm).

4. Penyebab gempa bumi

Pusat gempa bumi ini berada di sebelah barat Zona Subduksi Sunda, pada daerah outer rise. Baik gempa bumi pertama maupun gempa bumi kedua memiliki mekanisme sesar mendatar dengan arah pergerakan utara-selatan. Karena mekanisme sumber gempa bumi adalah sesar mendatar, maka potensi terjadinya tsunami tidak besar.

Gempa bumi pertama tidak memicu terjadinya tsunami, sedangkan gempa bumi kedua menyebabkan kenaikan muka air laut di Meulaboh (106 cm), Sabang (60 cm), Telukdalam-Nias (15 cm).

5. Rekomendasi

  • Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
  • Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil.
  • Tim Tanggap Darurat Gempa bumi dan Tsunami akan segera diberangkatkan ke lokasi terdampak.

Data lengkap tersebut bisa diakses di laman http://portal.vsi.esdm.go.id. (*/afi)