PEMUDA Surabaya yang berasal dari berbagai komunitas bersiap menyelenggarakan Surabaya Youth Carnival (SYC) 2013.

Pada Konferensi Pers Surabaya Youth Carnival 2013, panitia menjelaskan detail SYC 2013 kepada masyarakat yang dihadiri oleh Aini Hanifa (Ketua Panitia SYC 2013), Alek Kowalski (Praktisi Industri Kreatif di Surabaya), dan Usman Hamid (Change.org Indonesia), di TS Suites Hotel Surabaya, Jum’at (25/10) lalu.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai kegiatan bertemakan “be a better youth” yang erat kaitannya dengan isu utama SYC 2013, pendidikan dan kreatifitas. Pada SYC 2013 akan terdapat 2 sesi talks (wicara) ala TEDx yang mengangkat tema Pendidikan dan Kreatifitas. Selain itu juga tersedia booth creative market bagi para wirausaha muda pelaku e-commerce dan community booth untuk para penggiat sosial. Terakhir di Surabaya Youth Carnival akan diselenggarakan Mini Concert yang mengombinasikan seniman lokal Surabaya dan Bintang Tamu ternama.

Ketua Panitia Surabaya Youth Carnival 2013, Aini Hanifa, menyatakan bahwa Surabaya Youth Carnival 2013 hadir untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pada isu Pendidikan dan kreatifitas.

“Pendidikan dan kreatifitas adalah dua hal yang sangat penting untuk generasi muda, yang kini berjumlah 43% dari total populasi Indonesia. Ironis ketika banyak pemuda memenangkan kompetisi internasional tapi bangsa kita tetap menjadi konsumen produk global. Masyarakat harus didorong untuk berani menjadi produser bukan hanya konsumen. Berdasarkan data di website BPS, hanya 52% masyarakat Jawa Timur berkesempatan untuk merasakan pendidikan di tingkat SMA. Pendidikan tidak hanya sebatas tentang jumlah peserta didik, kita perlu memiliki lebih banyak pemuda kreatif yang bisa menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Tambah Aini, komunitas sosial dan kreatif yang berbasis pada inisiatif masyarakat sangat berperan. “Itulah sebabnya, SYC 2013 hadir untuk memberikan sebuah perspektif baru tentang komunitas-komunitas yang memberikan intervensi publik. Kami hadir untuk menyampaikan pesan kepada para pemuda berbagai inisiatif yang ada di sekitar mereka. Mungkin terlihat remeh, namun ketika kita melihat lebih jauh akan ada hal besar yang menjadi terjadi karena inisiatif tersebut. Kita perlu mencoba menggerakkan lebih banyak pemuda untuk peduli, yang tidak hanya menjadi kritikus namun juga bagian dari pembuat perubahan.” tutur Aini.

Sementara itu, Alek Kowalski praktisi industri kreatif di Surabaya menyatakan harapannya agar berbagai kegiatan kreatif kepemudaan di Surabaya berkembang.

“Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya punya nilai sejarah dan budaya yg kuat. Komunitas kreatif yang ada juga cukup banyak. Tapi belum ada komunikasi yang mendukung. Perlu optimalisasi aset dan sumber daya serta publikasi untuk pengembangan kreativitas di Surabaya. Kita mengenal Surabaya Sebagai Big Kampoeng, terdiri dari berbagai kampung namun besar. Surabaya memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan kota lain di Indonesia. Saya sepakat dengan Aini bahwa pendidikan dan perspektif anak muda penting menjadi perhatian kita. Karena itu kita perlu perlu membuat Surabaya sebagai kota yang lebih menarik, agar anak muda potensial Surabaya tidak pindah ke Jakarta atau bahkan luar negeri,” sebut Alek.

Founder Change.org Indonesia, Usman Hamid, yang berkomunikasi melalui perangkat skype menyatakan potensi anak muda saat ini tak bisa diremehkan. “Pendidikan punya banyak peluang, apalagi dana untuk pendidikan yang berasal dari APBN semakin meningkat. Tapi negara belum maksimal, padahal pendidikan itu cita-cita kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untungnya, saat ini banyak aktifitas kreatif yang dilakukan oleh masyarakat dengan dukungan perangkat komunikasi digital dikelola secara kreatif misalnya Indonesia Mengajar dan Akademi Berbagi. Indikator itu menunjukkan kapasitas luar biasa anak muda. Mereka punya energi besar untuk perubahan sosial dan kemajuan bangsa di segala bidang.”

Hingga saat ini pembicara yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka di sesi talks (wicara) Surabaya Youth Carnival 2013 antara lain Anies Baswedan (Penggiat Indonesia Mengajar) dan Iwan Setyawan (penulis novel 9 Summers 10 Autumns) di room edukasi. Sementara di Room Kreatifitas SYC akan menghadirkan Melanie Subono (Musisi) dan Shafiq Pontoh (Penggiat Social Media Festival dan Indonesia Berkibar). Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, akan diadakan opening SYC 2013 pada kegiatan Car Free Day minggu 27 Oktober 2013, dan serangkaian kegiatan kolaboraksi antar komunitas. Untuk mendapatkan informasi terbaru terkait SYC 2013, bisa melalui akun twitter @SurabayaYouth maupun website www.surabayayouthcarnival.org. (rel)