Bireuen — Bantuan Bibit dari APBN Dipa ba. 029 tahun 2012 dengan jumlah 30.000 batang melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Gampong (Desa) Alue Sijuek merupakan salah satu solusi pemberdayaan ekonomi yang di lakukan pemerintah di Kabupaten Bireuen.

Penyuluh lapangan KBR di bidang Kehutanan Kabupaten Bireuen Romainur mengatakan di Alue Sijuek kita bantu tiga jenis bibit yaitu Jabon, sengon dan mahuni dengan anggaran dana dari APBN 2012, dan hasil kunjungan kita kelapangan pada 06 november 2012 ternyata ada bibit yang sudah mulai bisa di tanam oleh masyarakat yaitu bibit mahuni.

“Selain untuk meningkatkan ekonomi melalui kayu, program ini juga akan berpengaruh baik untuk mengatur iklim mikro, oksigen, dan bisa menyuburkan tanah yang pada awalnya kritis begitu sengon di panen ketika berumur 7 tahun. Sebagai pengatahuan bagi kita Indonesia adalah penyumbang 45% oksigen dunia saat ini, termasuk hasil dari hutan kita di Bireuen yang berluas 67000 hektar sesuai data yang ada pada kita di kehutanan Bireuen,” urai Romainur.

Ketika di tanya tentang hasil yang akan di peroleh oleh masyarakat penyuluh KBR dengan senang mengulas, Jabon dan Sengon bisa di panen dalam masa 7 tahun dengan hasil 1 kubit perbatang atau sama dengan sekitar 60 lembar papan dengan harga kurang lebih Rp35.000 per papan, kayu ini bisa di gunakan untuk plapon, bubur kertas (pulp) dan lainnya, sedangkan kayu mahuni panennya 12 tahun dan harganya tentu lebih mahal bisa mencapai Rp. 45000 per papan dan kayu ini bisa di gunakan sebagai kosen, pintu dan lainnya.

Romainur juga menambahka sesuai arahan Kabit Kehutanan Kabupaten Bireuen Husnun Abdul Wahap SP, “saya akan berusaha memberi bimbingan teknis tentang KBBR kepada masyarakat di Alue Sijuek dengan harapan perekenomian mereka bisa meningkat, dan untuk kegiatan pengololaan dilapangan di jalankan oleh kelompok Peumaju Aceh”. (Tarmizi Age/Pembina Lembaga ACDK)